Mengelola Sistem Manajemen Remunerasi dalam Bisnis Retail

Bisnis retail saat ini adalah salah satu faktor usaha yang cukup tertekan. Tidak sedikit bisnis retail yang sebelumnya dominan, mendadak tutup dan tidak dapat berkembang bahkan tutup.

Hal ini juga menyebabkan adanya kesulitan dalam mengelola sumber daya manusia retail. Lalu bagaimana proses pengelolaan SDM yang tepat dalam perusahaan?

(1) Menerapkan Sistem SDM dalam Jangka Panjang

Proses rekruitmen dalam dunia retail harus diselaraskan dengan konsep manajemen perusahaan jangka panjang. Sehingga investasi SDM dapat dijalankan sebagai bentuk investasi jangka panjang. Lakukan penyusunan kompetensi untuk periode jangka panjang yang dijalankan.

(2) Menetapkan Cost Variable dari Sistem Remunerasi

Fungsi dari retail adalah bagaimana mengembangkan suatu sistem penjualan secara langsung kepada pelanggan.  Aspek kreatifitas menjadi suatu nilai yang patut untuk dideskripsikan dan diukur sebagai bagian dari variabel yang dapat diukur dengan tepat.

(3) Menyusun Kajian Strategi Remunerasi

Melakukan pendetailan aspek remunerasi menjadi beberapa variabel, yaitu terkait dengan aspek kompetensi dan pengembangan strategi lainnya. Bagaimana menetapakan aspek remunerasi dalam proses operasional yang dijalankan dengan tunjangan kompetensi, prestasi dan intensif lainnya.

Lalu bagaimana proses penerapan sistem renumerasi dijalankan dalam bisnis retail Anda? Lalu bagaimana proses penerapan terkait dengan strategi perusahaan dijalankan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Advertisement

Membentuk Tim Anti Fraud dalam Perusahaan

Praktek fraud di dalam perusahaan dapat teridentifikasi dengan berbagai cara, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun tim anti fraud. Tim yang dibentuk ini berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penghilangan terkait dengan kasus fraud yang muncul.

Bagaimana proses pembentukan tim anti fraud dijalankan untuk melakukan proses pengelolaan perusahaan?

(1) Melakukan Pelatihan Pencegahan Anti Fraud

Melakukan program pelatihan terkait dengan sistem anti fraud termasuk di dalamnya adalah pengendalian fraud.  Bagaimana proses pelatihan bisa mengembangkan komitmen yang kuat terkait dengan proses pencegahan anti korupsi.

(2) Membangun Penetapan Tanggung Jawab dan Kewenangan Tim

Bagaimana tim bertanggung jawab dan berperan penuh terkait dengan status kewenangan tim. Bagaimana tim bisa bergerak dan mengembangkan kewenangan penuh untuk melakukan proses penanganan dan pencegahan terkait dengan potensi dan kejadian korupsi yang ada.

(3) Melakukan Audit Anti Fraud

Penting untuk melakukan kajian atas sistem anti fraud dan memastikan bahwa mekanisme serta sistem antifraud dijalankan dalam perusahaan. Hasil dari kegiatan audit wajib untuk dievaluasi dan dijalankan untuk memastikan bahwa konsep dan strategi anti fraud dijalankan secara tepat dan efektif.

(4) Melakukan evaluasi Kinerja dan Fungsi Tim Anti Fraud

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa konsep dan strategi anti fraud untuk kemudian melakukan proses evaluasi terkait dengan kinerja dan fungsi tim anti fraud yang dimaksudkan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan kinerja tim anti fraud dapat berjalan dengan tepat dan efektif.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program anti fraud? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk  dapat mengembangkan sistem anti fraud dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Melakukan Efisiensi Melalui ISO 9001:2015

Saat ini, banyak perusahaan yang telah memiliki ISO 9001:2015, namun sangat jarang perusahaan yang telah memiliki ISO 9001:2015 mendapatkan manfaat terkait dengan sertifikasi ISO itu sendiri. Tidak banyak yang tahu bahwa melalui ISO 9001:2015, perusahaan dapat menjalankan program efisiensi. Bagaimana cara yang tepat untuk menjalankan program efisiensi tersebut?

(1) Meminimalkan Seluruh Resiko Bisnis

Biaya-biaya yang muncul akibat dari kesalahan resiko dapat diperkecil melalui proses analisis resiko yang tepat. Menetapkan tindakan pencegahan yang akurat terkait dengan bagaimana mengendalikan seluruh resiko bisnis yang ada dalam perusahaan.

(2) Mengukur Kemampuan Organisasi dan Pihak Eksternal

Melakukan proses identifikasi terkait dengan pengukuran kemampuan perusahaan dan pihak eksternal yang terkait dengan bagaimana mengelola komponen-komponen eksternal dan internal dalam proses pemastian bahwa program efisiensi dapat dijalankan dengan tepat dalam perusahaan.

(3) Proses Pembaharuan Sistem Berdasarkan Pada Perbaikan yang Dijalankan dalam Perusahaan

Memastikan bahwa sistem terevaluasi secara terus-menerus. Pembaharuan dilakukan untuk mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam menjalankan seluruh resiko yang muncul di dalam bisnis. Penggunaan ISO 9001:2015 dapat dipergunakan untuk memastikan bahwa seluruh perbaikan telah dapat dijalankan dengan tepat dan efektif.

Bagaimana perusahaan menjalankan Sistem ISO 9001:2015 yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang dapat membantu perushaan dalam memperbaiki sistem yang dijalankan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengelola Program Training secara Optimal

Mengembangkan karyawan adalah suatu proses yang memakan waktu dan kadangkala tidak murah. Sehingga ada baiknya perusahaan menjalankan pengelolaan program training dengan tepat dan efektif. Lalu bagaimana mekanisme yang tepat damam menyusun program training?

Berikut ini adalah langkah-langkah yang menjadi perhatian untuk menyusun program pelatihan.

(1)  Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan

Analisis target yang dibutuhkan oleh perusahaan serta jenis-jenis kompetensi apa saja yang menjadi persyaratan. Berdasarkan pada jenis kompetensi tersebut maka lakukan proses perencanaan atas program pelatihan yang dibutuhkan.

(2) Mendesain Silabus Pelatihan

Menyusun agenda dan isi pelatihan yang akan diberikan terkait dengan jenis program pelatihan yang disusun.  Membuat detail materi yang diberikan serta periode pelatihan tersebut.  Sebaiknya program evaluasi atas kegiatan pelatihan tersebut juga ditetapkan.

(3) Melakukan Evaluasi Program Pelatihan

Melakukan proses evaluasi yang dijalankan untuk memastikan bagaiaman proses pelatihan tersebut memberikan perbaikan dalam pelaksanaan.  Mengembangkan pelaksanaan yang tepat untuk dapat memastikan bahwa proses evaluasi terkait dengan program pelatihan tersebut memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Bagaimana perusahaan Anda mendesain program pelatihan? Lakukan proses pencarian referesi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan program pelatihan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Penjualan Usaha Kuliner

Dalam kondisi kompetisi usaha yang ada saat ini, peningkatan fungsi sales menjadi nilai strategis yang penting untuk dapat memenangkan kompetisi. Banyak perusahaan menghabiskan budget marketing dengan nilai selangit untuk mencapai target penjualan yang diharapkan. Lalu bagaimana perusahaan yang bergerak di bidang kuliner bisa mengoptimalkan penjualannya.

(1) Meningkatkan inovasi produk

Saat ini konsep kuliner harus mampu untuk mengedepankan inovasi rasa dan penampilan. Gaya hidup dan preferensi pelanggan menyebabkan kuliner tidak bisa stagnan atas produk dan rasa.

(2) Konsep Marketing

Penerapan atas konsep marketing yang tepat sasaran termasuk konsep digital. Ada baik nya mengembangkan strategi elaborasi bisnis dengan bisnis lainnya. Elaborasi yang efektif dapat meningkatkan Penjualan.

(3) Pelayanan

Layanan adalah factor kuat untuk menjadi retensi dari pelanggan. Memupuk loyalitas dan kepercayaan. Produk sendiri adalah hal penting dan efektif untuk dijalankan.

Untuk lebih meningkatkan nilai kompetisi bisnis di bidang kuliner. Ada baik nya memastijan efektifitas dari desain SOP yang efektif. Lakukan pencarian referensi eksternal terkait dengan perbaikan mekanisme operasional. (Amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Hal Penting yang Tidak Boleh Dilupakan Perusahaan Ketika Menyusun Peraturan Perusahaan

Ketika perusahaan akan melakukan penyusunan peraturan perusahaan. Adalah penting untuk memastikan bahwa peraturan perusahaan tidak hanya menjadi suatu tatanan administratif yang menjadi bagian penting dari regulasi, namun juga menjadi bagian penting sebagai bentuk pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia). Peraturan perusahaan yang efektif tidak hanya sebagai bentuk komitmen atas kepatuhan namun juga mendudukkan hak dan kewajiban atas tenaga kerja secara seimbang.

(1) Memastikan Seluruh Atas Hak dan Kewajiban Terpenuhi

Perusahaan harus dapat memahami regulasi secara tepat, termasuk perihal mengenai hak dan kewajiban dari karyawan.  Aspek atas hak dan kewajiban tersebut harus dipastikan dijalankan sesuai dengan regulasi terkait dengan penetapan atas hak dan kewajiban karyawan terebut.

(2) Mendefinisikan Status Kepegawaian

Menjadi bagian penting dalam perusahaan untuk dapat mendefinisikan status kepegawaian yang dialokasikan untuk karyawan. Penetapan atas kontrak serta status percobaan juga harus dipastikan dijalankan berdasarkan standar dan regulasi yang dipersyaratkan.

(3) Sanksi dan Penghargaan Karyawan

Dalam peraturan perusahaan, terdapat penetapan atas sanksi dan penghargaan yang dialokasikan perusahaan kepada karyawan. Definisi serta penjelasan atas seluruh pengenaan terkait sanksi dan penghargaan menjadi penting untuk diinformasikan dalam peraturan perusahaaan.

(4) Program Terminasi Karyawan

Bagi karyawan, kepastian atas hak yang didapatkan serta pengaturan apabila terdapat proses pemutusan hubungan kerja menjadi bagian penting ketika proses terminasi dijalankan.  Bagaimana konsep dari pengelolaan terminasi tersebut diaplikasikan sebaiknya secara detail menjadi bagian yang diinformasikan.

(5) Tunjangan Karyawan

Pemberian tunjangan adalah suatu kebijakan yang menjadi alokasi penting untuk disampaikan di dalam peraturan perusahaan. Kebijakan terkait dengan tunjangan karyawan menjadi bagian penting untuk dialokasikan dalam peraturan perusahaan.

Bagaimana penerapan dari peraturan perusahaan dijalankan dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bagaimana program manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dijalankan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Teknik Mengaplikasikan Arsitektur Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam menjalankan Sistem Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), perusahaan harus dapat dipastikan menjalankan aplikasi manajemen SDM dengan tepat. Salah satu pendekatan efektif yang dijalankan untuk mengaplikasikan manajemen SDM adalah dengan mempergunakan teknik struktur dari arsitektur manajemen SDM.  Gambaran dari arsitektur manajemen SDM nya adalah sebagai berikut.

diagram-hr

Detail dari program aplikasi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

(1) HR Service

Proses operasional layanan yang dijalankan terkait dengan hak dan kewajiban SDM (Sumber Daya Manusia) seperti layanan atas rekruitmen, kompensasi/ remunerasi,  serta administrasi kepersonaliannya yang menyangkut hak dan kewajiban.

(2) HR System

Penetapan atas sistem SDM (Sumber Daya Manusia) yang terstruktur dalam bentuk sistem. Sistem ini disusun berdasarkan business process perusahaan dan kemudian menempatkan posisi HR sebagai pendukung business process. Termasuk di dalamnya adalah penetapan peraturan atas regulasi maupun aspek hukum yang mengikat dalam sistem.

(3) HR Strategy

Penetapan strategi dan kebijakan yang disusun oleh perusahaan sebagai bentuk pemastian terkait dengan arahan manajemen untuk memperjelas aplikasi dari aspek  peraturan perusahaan. Stategi lebih mengutamakan arahan yang dipergunakan untuk menetapkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan nilai kinerja SDM (Sumber Daya Manusia)

Bagaimana perusahaan Anda menerapkan sistem manajemen SDM? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan sistem manajemen SDM dijalankan secara tepat dan maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Teknik yang Tepat dalam Menangani Karyawan yang Bermasalah

Dalam beberapa kondisi, perusahaan seringkali dihadapkan dengan karyawan-karyawan bermasalah. Permasalahan dapat berbentuk permasalahan administratif ataupun permasalahan kedisiplinan. Perusahaan sendiri seringkali sudah menerapkan sanksi atas permasalahan tersebut, namun terkadang permasalahan atas kedisiplinan/ administratif juga masih muncul.

Lalu bagaimana teknik yang tepat dalam menangani karyawan yang bermasalah? Terdapat beberapa teknik yang dapat perusahaan gunakan untuk melakukan proses penanganan terhadap karyawan yang bermasalah.

(1) Coaching Program

Teknik pendekatan yang dilakukan secara khusus untuk melakukan proses pendampingan karyawan untuk menghindari konflik ataupun stress kerja yang berlebihan. Pendampingan dalam bentuk coaching tersebut dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menjalani program. Memastikan perubahan yang muncul berdasarkan keputusan dari karyawan.

(2) Intervensi Kelompok

Salah satu faktor masalah dari karyawan harus dilakukan proses pengkajian. Pengkajian juga dilakukan dengan melihat prilaku organisasi dan kelompok kerja dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan. Melakukan program intervensi untuk dapat mengubah prilaku individu berdasarkan pada intervensi kelompok.

(3) Penyusunan Desain Secara  Sanksi Sistematis

Bagaimana perusahaan menyusun dan menetapkan desain sanksi yang tepat dan sistematis dalam proses kerja. Sanksi melibatkan penekanan bukan hanya penalti individual namun juga dijalankan pada penalti kelompok. Dimana penerapan sanksi dijalankan pada kelompok kerja dan individual.

Bagaimana proses penanganan karyawan bermasalah dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal dengan tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengendalian Manajemen Investasi SDM (Sumber Daya Manusia) dalam Perusahaan

Saat ini, pemahaman atas pentingnya Sumber Daya Manusia telah mengubah persepsi dari karakteristik SDM itu sendiri. Dimana yang sebelumnya terbatas pada sumber daya (resources) menjadi capital (asset). Sebagaimana dengan asset, perusahaan harus mengelola asset yang dimilikinya agar nilai asset tidak mengalami penurunan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan proses pengendalian asset yang

(1) Penilaian atas Asset

Proses penilaian terkait dengan asset dijalankan dengan melakukan penilaian atas nilai asset yang dimiliki. Perusahaan melakukan evaluasi atas nilai berdasarkan pada parameter kompetensi serta nilai achievement (pencapaian) yang dimiliki. Rasio atas kompetensi dan prestasi menjadi bentuk ukuran yang efektif terkait dengan program penilaian asset yang dilakukan oleh perusahaan.

(2) Pemeliharaan atas Nilai Asset

Nilai kompetensi dan potensi dari sumber daya manusia harus dikelola dengan tepat agar target pencapaian yang terkelola dapat mencapai target yang dipersyaratkan.  Program pemeliharaan dikelola dalam sistem evaluasi kinerja yang tepat, dimana seluruh program kerja dan pencapaiannya termonitor.

(3) Peningkatan Nilai Asset

Adalah menjadi tantangan dari setiap perusahaan untuk dapat memastikan nilai atas asset yang dimaksudkan tersebut meningkat. Program pelatihan dan coaching dapat dipergunakan untuk memastikan bahwa asset SDM yang dimiliki perusahaan dapat mengalami kesesuaian dengan target yang diharapkan.

Bagaimana dengan pengelolaan asset SDM dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan peningkatan nilai asset SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategi HR dalam Menjalankan Cost Efficiency

Dalam kondisi saat ini, dimana suatu konsep strategi efisiensi dikembangkan dalam beberapa perusahaan dengan memastikan bahwa peningkatan nilai profit dapat tercapai dengan nilai business process yang efisien yang tepat.

Bagaimana konsep HR disusun untuk memastikan bahwa cost effiencency dijalankan?

Langkah Pertama, Mengelola Resiko SDM secara tepat

Perusahaan harus memetakan kompetensi dari organisasi dan karyawan secara tepat.  Menjalankan suatu bentuk perencanaan terkait dengan perencenaan tenaga kerja perusahaan, bagaimana perusahaan memastikan bahwa resiko perusahaan dapat terkendali dengan kompetensi SDM yang tepat. Peranan SDM dalam mencegah resiko perusahaan muncul adalah pola pencegahan yang dapat dijadikan sistem pengendalian untuk memastikan efisiensi keuangan berjalan dengan tepat.

Langkah Kedua, Perhitungan Produktifitas dan Jumlah tenaga Kerja

Saat ini, tidak sedikit perusahaan untuk dapat bertahan mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai bentuk komposisi dari biaya operasional perusahaan. Namun, sebelum hal tersebut terjadi, unit kerja SDM harus dapat mengevaluasi nilai rasio yang tepat antara produktifitas yang dimunculkan ataupun resiko yang dapat tercegah dari tenaga kerja yang ada.

Salah satu kunci terpenting dalam memastikan strategi cost efficiency dijalankan adalah dengan memastikan adanya pengendalian yang tepat untuk meningkatkan efisiensi biaya yang muncul dalam perusahaan.  Selain berperan dalam fungsi administrasi kepegawaian, perusahaan harus dapat memastikan perusahaan memegang peranan penting terkait dengan penerapan strategi ketenagakerjaan perusahaan. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk meningkatkan kualitas strategis kebijakan SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)