Pengendalian Resiko melalui Strategi Pengembangan Manajemen SDM

Dalam proses pengelolaan sistem, ada baiknya perusahaan melakukan kajian atas resiko yang muncul dalam program kerja tersebut.  Terdapat beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko yang muncul dengan menjalankan program pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia).

Solusi strategis yang dapat dilakukan oleh perusahaan terkait dengan program pengendalian resiko dapat dilakukan dengan melalui beberapa strategi.

(a) Strategi Penerapan Sistem Pengendalian SDM

Mengingat bahwa peranan SDM itu sendiri memiliki kondisi yang sangat strategis terkait dengan pengendalian SDM itu sendiri. Aturan yang pasti terkait dengan sanksi dan penghargaan dapat membantu perusahaan untuk mendukung atas kepatuhan SDM dalam proses pelaksanaan Sistem.

(b) Strategi Penerapan Sistem Pelatihan

Adalah penting bagi perusahaan untuk mengembangkan awarenss (kesadaran) yang dipersyaratkan dalam perusahaan untuk menjalankan Sistem Pelatihan.  Bagaimana status atas sistem pelatihan tersebut dapat meningkatkan kompetensi dan kesadaran SDM untuk memenuhi pelaksanaan sistem yang dijalankan perusahaan.

Adalah penting bagi organisasi untuk mensinergikan antara manajemen resiko dengan pengendalian sistem, lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengendalikan resiko dan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Advertisement

Sistem Pengupahan yang Efektif untuk Perusahaan

Teori atas pengupahan menyampaikan bahwa upah adalah konsep dari adanya pembayaran atas jasa yang diberikan oleh tenaga kerja. Berapa besarnya, secara teori adalah bentuk negosiasi antara pihak pemberi kerja dan pekerja.  Dalam kondisi saat ini adanya intervensi pemerintah dalam bentuk kebijakan juga menjadi bagian penting dan strategis terkait dengan sistem pengupahan, maka secara otomatis perusahaan juga harus mentaati atas sistem pengupahan tersebut.

Dalam kondisi saat ini, perusahaan harus memilih alternatif yang tepat agar memastikan strategi dalam peningkatan produktifitas dari tenaga kerja itu sendiri menjadi lebih optimal.

Beberapa strategi ini dapat dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan proses desain atas upah.

(1) Memastikan adanya penetapan formula pengupahan yang tepat

Perusahaan harus memastikan adanya komponen pengupahan yang terkait dengan variabel produktifitas dan kedisiplinan.  Pemastian adanya formula pengupahan yang tepat tersebut diharapkan dapat mensinergikan atas aspek pengupahan dengan sinergi produktifitas.

(2) Memastikan formula pengupahan sesuai dengan persyaratan kompetensi

Dalam proses penetapan formula gaji, perusahaan harus menyusun pemetaan atas golongan yang dipersyaratkan dalam sistem pengupahan.  Sehingga perusahaan mengembangkan suatu iklim kepedulian atas kompetensi.

Proses mendesain pengupahan yang tepat, tentu akan sangat membantu pengembangan sistem pengupahan dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan proses desain sistem pengupahan di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Memahami Kontrak Kerja Karyawan

Dalam beberapa kesempatan, banyak perusahaan mengalami permasalahan terkait dengan proses penyusunan kontrak kerja dengan karyawan.  Secara prinsip, kontrak kerja merupakan bagian penting dari perusahaan untuk memastikan proses pengikatan dengan karyawan dilakukan secara legal, dimana hak dan kewajiban dari karyawan maupun perusahaan terlindungi. Kontrak kerja yang bermasalah dan tidak tepat memiliki kecenderungan memberikan resiko terhadap kemunculan

Memepertimbangkan permasalahan tersebut, ada baiknya perusahaan memperhatikan beberapa hal penting untuk diperhatikan perusahaan dalam menyusun kontrak kerja adalah sebagai berikut:

(1) Status Kepegawaian Karyawan

Adalah penting bagi perusahaan untuk menginformasikan di dalam kontrak kerja tersebut mengenai status karyawan tersebut. Ada baiknya karyawan tersebut disampaikan sebagai karyawan kerja dengan waktu tertentu dan waktu tidak tertentu. Khusus untuk pekerja dengan waktu tertentu, perusahaan sebaiknya menginformasikan dengan jelas detail dari waktu bekerja karyawan tersebut.

(2) Upah Karyawan

Beberapa perusahaan ada yang menempatkan informasi upah dalam kesepakatan kerja terpisah, dan ada pula yang termuat di dalam kontrak kerja.  Apa pun pilihan dari perusahaan itu sendiri, sebaiknya dipastikan bahwa perusahaan menyebutkan secara tertulis atas nilai upah karyawan.

(3) Penjelasan Mengenai Hak dan Kewajiban

Perusahaan sebaiknya menjelaskan mengenai hak dan kewajiban dari karyawan. Memastikan bahwa karyawan memahami secara jelas mengenai hak dan kewajibannya.

Bagaimana perusahaan Anda saat ini menjalankan proses pembuatan kontrak kerja? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen SDM dalam perusahaan Anda bekerja secara efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategi Sinergis Antara Bisnis On Line dan Bisnis Franchise

Masa saat ini, program pengembangan atas penjualan dapat dilakukan melalui beragam strategi.  Strategi yang dimunculkan adalah tidak terbatas pada besar kecilnya biaya yang dialokasikan oleh perusahaan. Salah satu cara paling efektif dalam proses penjualan saat ini adalah dengan menggabungkan bisnis franchise/ waralaba dengan bisnis on-line.

Konsep atas pemasaran adalah memastikan bahwa franchisor memberikan dukungan atas peningkatan penjualan melalui sistem on-line.  Dimana franchisee juga dapat memastikan bahwa konsep atas strategi on line dijalankan terhadap pola pengembangan pemasaran yang strategis dan sesuai dengan area penjualan produk.  Sebaliknya fungsi franchisee adalah memperkuat konsep atas kualitas produk yang dijalankan dalam perusahaan.

Adalah penting bagi organisasi untuk mampu mengoptimalkan penjualan melalui strategi marketing yang tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengembangan Manajemen SDM Bebasiskan Kompetensi

Kekuatan dalam Organisasi lebih banyak ditentukan oleh strategi manajemen SDM (Sumber Daya Manusia). Banyak perusahaan mengalami banyak kegagalan karena kesalahan dalam mengelola investasi dari manajemen SDM.

Saat ini, dimana dunia usaha dituntut secara kreatif dan kompetitif untuk dapat bertahan. Mengembangkan kekuatan akan kinerja sumber daya manusia adalah unsur penting dan strategis. Lalu bagaimana tahapan yang tepat bagi organisasi untuk mengembangkan kekuatan sumber daya manusia tersebut.

(1) Sistem Rekruitmen Karyawan
Beberapa perusahaan menciptakan kekuatan kinerja dengan membuat masa training dan seleksi yang kuat atas karyawan baru. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan apakah status kompetensi dalam posisi tersebut masuk ke dalam kategori kebutuhan kompetensi yang membutuhkan suatu proses atau tidak. Penetapan atas jalur rekruitmen sebaiknya dipisahkan antar kompetensi tersebut. Dalam kompetensi yang masih membutuhkan adanya program pelatihan, maka perusahaan sebaiknya mengembangkan program pelatihan setelah proses rekruitmen tersebut.

(2) Sistem Pengelolaan Kompetensi
Pengembangan kompetensi dalam perusahaan dijalankan melalui dua tahapan proses, yaitu proses pengelolaan melalui pelatihan dan perencanaan karir. Pelatihan berbasiskan kompetensi didasarkan pada program evaluasi yang dapat dijalankan, baik melalui kriteria yang ditetapkan pada kelulusan suatu keahlian kompetensi yang diukur dalam batasan jangka waktu ataupun pelatihan yang terevaluasi dari suatu sistem coaching yang integratif dengan sistem pengembangan kompetensi. Pengelolaan karir dilakukan melalui sistem kompetensi yang tepat dan efektif.

(3) Sistem Evaluasi Kinerja
Pertumbuhan dan perkembangan atas kinerja SDM harus melalui proses pengawasan yang tepat dan efektif. Perusahaan harus dapat memastikan bahwa evaluasi dijalankan secara obyektif dan terukur. Proses berkesinambungan dengan sistem kompetensi juga patut dipersyaratkan dalam program evaluasi kinerja.

Lalu bagaimana dengan program evaluasi kinerja yang dijalankan oleh perusahaan Anda untuk mengembangkan kekuatan kinerja SDM. Lakukan proses penetapan sistem pengembangan kinerja SDM yang tepat dalam organisasi Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan SOP dengan Pendekatan RCA

Banyak perusahaan mengalami kesulitan ketika harus menetapkan sistem operasional di dalam perusahaannya. Salah satu permasalah yang seringkali muncul adalah proses mengidentifikasi tahapan proses yang akan disusunkan SOP (Standard Operating Procedure). Dikarenakan kesalahan terhadap proses penyusunan SOP.

Lalu bagaimana proses penyusunan SOP yang tepat dan efektif dalam perusahaan. Salah satu pendekatan yang dampak memberikan efek signifikan terhadap dampak SOP adalah proses pemastian bahwa SOP tersebut dapat memberikan manfaat signifikan terhadap sistem menajamen operasional perusahaan.

Pendekatan RCA (Root Cause Analysis) dapat dilakukan dengan menjalankan tahapan sebagai berikut:

(1) Pendekatan Atas Proses

Root Cause Analysis melakukan analisis terhadap aspek paling penting dalam proses operasional. Inti penggerak atas keutuhan proses tergambar dalam pola pendekatan awal penyusunan sistem.

(2) Pendekatan Atas Organisasi

Salah satu penetapan penyusunan sistm adalah melakukan analisis kapabilitas serta kapasitas dari organisasi itu sendiri. Organisasi ditargetkan untuk dapat mengembangkan secara maksimal sesuai dengan formulasi ideal proses dalam organisasi secara utuh.

(3) Pendekatan Atas Target/ Hasil

Organisasi melakukan proses identifikasi terkait atas target/ hasil kerja yang dipersyaratkan. Melakukan proses penetapan dan rekayasa proses yang efektif agar target tercapai.

Dengan pendekatan RCA, diharapka organisasi/ prusahaan dapat menyusun SOP secara tepat dan efektif. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam proses penyusunan SOP di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)