Pengendalian Sistem Manajemen Outsourcing

Dalam era persaingan bisnis yang sangat ketat dan tingginya biaya operasional membuat banyak perusahaan memiliki resiko kehilangan nilai kompetisinya. Bagaimana memperbaiki nilai kompetisi yang dimaksudkan tersebut sehingga aspek kinerja dan biaya sumber daya manusia masih dalam perhitungan perusahaan.

Alternatif untuk membangung sistem manajemen outsourcing pada beberapa tahapan operasional adalah hal yang sangat menarik untuk dijadikan penetapan solusi atau strategi implementasi dalam perusahaan. Untuk mengefektifkan dan mensinergikan sistem outsourcing, terdapat beberapa tahapan yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan.

(1) Pemetaan proses
Perusahaan sebaiknya menjalankan pemetaan proses terlebih dahulu untuk melakukan pemisahan antara core process dan support process. Harus dilakukan suatu identifikasi nilai produk terpenting bagi perusahaan. Nilai produk terpenting inilah nanti yang dapat teridentifikasi kaitannya dengan aspek core process dan support process. Penetapan fungsi outsource sebaiknya dihindari pada elemen core process, terkecuali adanya jaminan kompetensi dari pemasok outsource tersebut.

(2) Proses Seleksi dan Evaluasi Fungsi Outsource
Pastikan pemasok tenaga kerja outsource adalah perusahaan resmi dan memiliki sistem manajemen yang baik, seperti berlisensi ISO 9001 atau memiliki sertifikasi keahlian yang dipersyaratkan. Tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk mengembangkan fungsi audit dalam memastikan manajemen perundangan sumber daya manusia dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan.
Perusahaan pemasok juga dipastikan memberikan pelatihan yang sesuai sehingga aspek fungsi personel dalam sistem outsourcing sesuai dengan fungsi outsourcing yang dipersyaratkan.

(3) Proses penilaian fungsi outsource
Pastikan bahwa fungsi outsource yang ada mendapatkan evaluasi dan penilaian untuk dapat memastikan bahwa performa kualitas pekerjaan sesuai dengan standar persyaratan serta target kerja sesuai dengan budget yang telah diteapkan.

Lakukan proses pengembangan fungsi sumber daya manusia secara optimal dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pentingnya Seleksi Pemasok dalam Industri Pangan

Dalam melakukan pengembangan program keamanan pangan, adalah menjadi hal yang penting proses seleksi pemasok dijalankan. Beberapa perhatian penting dalam perlu menjadi nilai lebih yang kuat bagaimana industri pangan bisa melakukan proses seleksi dan pengendalian terhadap pemasok yang masuk ke dalam industri tersebut.

Berikut adalah tahapan proses seleksi pemasok yang dapat dijalankan dalam melakukan proses pemilihan terhadap pemasok yang tepat dan strategis.

(1) Melakukan analisis sistem

Evaluasi sistem operasional dari pemasok yang akan menyuplai produk ke dalam industri kita. Pastikan bahwa pemasok tersebut memiliki sistem yang tepat untuk memastikan konsistensi kualitas dan kuantitas terpenuhi. Khusus dalam industri pangan, kebutuhan untuk memiliki program keamanan pangan internal menjadi nilai lebih bagi industri tersebut untuk diterima sebagai pemasok.

Apabila pemasok tersebut telah memiliki sertifikasi keamanan pangan, seperti HACCP, ISO 9001 ataupun ISO 22000, maka perusahaan tersebut telah memastikan bahwa proses penanganan keamanan pangan sesuai dengan standar persyaratan.

(2) Analisis sampel produk

Ada baiknya sebelum menjalankan proses penetapan pemasok, industri pangan melakukan proses analisis terhadap sampel produk yang masuk. Selain melihat kesesuaian kualitas, industri pangan tersebut harus juga melakukan pemeriksaan kesesuaian keamanan pangan. Seperti memastikan bahwa persyaratan terhadap bebas kontaminasi dalam produk harus dipastikan seminimal mungkin sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perusahaan.

(3) Audit Pemasok

Untuk lebih memastikan bahwa pemasok menjalankan proses produksi atau penyediaan barang sesuai dengan persyaratan, tidak ada salahnya apabila dilakukan proses audit kepada pemasok. Lakukan penetapan standar audit pemasok yang tepat dalam perusahaan.

Lakukan proses seleksi pemasok secara tepat dan efektif. Langkah ini menjadi strategi penting dalam mengoptimalkan industri pangan dan lebih menjamin keamanan pangan pada produk yang dihasilkan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Tahapan Strategis Pengembangan Usaha Baru

Dalam dunia pertumbuhan bisnis yang secara signifikan terus menerus maju dan perkembangan. Adalah menjadi suatu tantangan bagi pemilik perusahaan untuk melakukan proses strategi pengembangan perusahaan atau penambahan bisnis usaha secara terus menerus.

Pada saat inilah, fungsi pengembangan investasi sangat penting untuk mengoptimalkan dan mengembangkan fungsi strategis dari cost control untuk pengembangan investasi. Dalam proses pengembangan investasi, hal yang terpenting yang perlu untuk dijalankan dalam proses pengembangan usaha, adalah bagaimana strategi investasi tersebut tidak membawa kerugian kepada usaha yang dimiliki sebelumnya.

Beberapa strategi dapat dikembangkan untuk memastikan bahwa investasi pengembangan dapat dijalankan secara efektif, adalah sebagai berikut:

(1) Lakukan proses riset terhadap bisnis baru yang akan diinvestasikan
Pastikan ketika ingin melakukan suatu pengembangan usaha baru, proses riset telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit usaha baru dapat menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal sesuai dengan kekuatan dari bisnis utama untuk menopang.

(2) Kembangkan perencanaan bisnis yang tepat
Melakukan proses penyusunan perencanaan bisnis secara optimal, menjadi suatu bentuk langkah implementasi bisnis. Proses perhitungan dan evaluasi terhadap rencana bisnis menjadi suatu bentuk langkah strategis optimal yang dapat dikembangkan dalam memberdayakan usaha baru. Khususnya apabila pihak pengelola usaha adalah pemain baru terhadap bisnis baru tersebut.

(3) Melakukan proses pengembangan investasi strategis dari pengembangan usaha
Adalah menjadi suatu hal yang penting bahwa perusahaan harus secara terus menerus melihat bahwa manajemen investasi memiliki fungsi pengendali optimal untuk melihat bagaimana strategi pengembangan usaha tersebut dijalankan. Tahapan proses operasional dijalankan sebagai bagian penting untuk memastikan manajemen strategi yang tepat dan efisien.

Ingin mengembangkan usaha baru? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengoptimalkan pengembangan strategi usaha Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengendalian Dokumen dan Komunikasi dalam Perusahaan

Dalam perusahaan, adalah menjadi suatu hal yang penting untuk dapat mengelola pola komunikasi internal dan eksternal. Dimana dalam aplikasinya proses komunikasi akan diikuti dengan sistem administrasi yang tepat. Sistem administrasi ini sendiri, harus dapat memastikan bahwa organisasi menyampaikan pesan secara komunikatif dan efektif.

Di dalam perusahaan sendiri, terdapat dua jenis pola administrasi yang seringkali dijadikan pilihan dalam membentuk sistem.

(1) Pola dokumentasi sentralisasi
Dalam pola dokumen sentralisasi, setiap perusahaan memiliki pusat pengontrol dokumen, biasanya dalam bentuk unit kesekretariatan. Unit ini memiliki tanggung jawab untuk melakukan fungsi pengendalian dan penyimpnanan seluruh kearsipan. Setiap departemen yang terkait memiliki tanggung jawab untuk melakukan fungsi pelaporan dan penertiban kepada sekretariat umum.

(2) Pola dokumen non sentralisasi
Setiap departemen dapat menjalankan korespodensi surat menyurat secara bebas dengan batasan authorisasi yang ditetapkan. Dalam beberapa hal, sistem juga memastikan bahwa fungsi kearsipan dijalankan per masing-masing bagian dengan sistem pengendalian. Harus dapat dipastikan bahwa konsep terhadap pengendalian dokumen dijalankan dengan self monitoring.

Langkah apa pun dalan melakukan proses pengendalian dokumen, perusahaan dapat menjalankan sistem e-automatation untuk menjalankan program kearsipan ini berjalan secara elektronik. Hal yang terpenting adalah menjalankan alir proses secara tepat untuk kemudian diadopsi ke dalam sistem filing komputer. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Program Pelatihan di Industri Manajemen Retail

Dalam mengembangkan manajemen retail pada perusahaan retail, adalah sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya manusia memiliki kompetensi (soft dan hard) yang memadai. Ketika akan melakukan proses penyusunan program pelatihan, pastikan bahwa program pelatihan menyangkut materi yang menjelaskan unit kompetensi berikut:

(1) Leadership skill
Sangat dibutuhkan konsep yang kuat pada diri karyawan yang kuat yang mamapu untuk mengembangkan kompetensi pribadinya dan kemampuan untuk tidak berhenti dan secara terus-menerus mengubah dirinya menjadi hal yang positif.

” Dalam industri retail, kekuatan untuk mengubah diri menjadi positif adalah hal penting yang untuk dapat menjadi lebih optimis, dapat mengundang pelanggan lebih banyak dan yang terpenting dapat memenangkan kompetisi dengan kompetitor.” Bagaimana pun juga aspek mutu yang terdepan adalah pelayanan, sehingga akan menjadi nilai positif apabila sumber daya manusia yang ada dalam industri ini memiliki kekuatan untuk memimpin.

(2) Etos Kerja
Pekerjaan retail yang tidak berhenti, merumuskan adanya suatu konsep motivasi yang kuat pada intrinsik karyawan. Sehingga sangat penting bagi karyawan itu sendiri untuk dapat meningkatkan kapasitas self motivation yang positif dalam bekerja agar kinerja tidak menjadi menurun.

(3) Art of selling
Kemampuan komunikasi untuk menjual adalah hal penting yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia di bidang sales.Bagaimana konsep yang tepat untuk menyusun pesan yang ada dalam produk, mempopulerkan brand, dan yang terpenting adalah memastikan proses closing terhadap produk dapat berjalan secara maksimal.

Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengoptimalkan bisnis retail perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)