5 Kesalahan Perusahaan Dalam Menjalankan Program Cost Saving

Untuk meningkatkan nilai kompetitif dari bisnis, tidak ada salahnya perusahaan mempertimbangkan untuk menjalankan program Cost Saving. Penerapan terkait dengan cost saving ini terkadang menjadi hal yang berat untuk perusahaan namun dalam kondisi aktualnya adalah proses yang harus dijalankan oleh organisasi. Terdapat beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dapat dihindari ketika menjalankan program cost saving. Berikut adalah beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan?

(1) Perencanaan yang Tidak Lengkap

Program cost saving bukanlah proses membuang “lemak jahat” yang sebegitu sederhananya. Namun lebih melihat kepada dampak yang akan muncul. Perencanaan dilakukan dengan memastikan bahwa output proses tetap harus dengan nilai maksimal. Perencanaan juga melihat bagaimana modifikasi proses dan sistem bisa dilakukan dengan proses cost saving tersebut. Mempertimbangkan karena program ini adalah investasi yang menjadi bagian penting dalam organisasi.

(2) Memilah biaya yang tidak tepat

Dalam proses cost saving, sebaiknya perusahaan harus berhati-hati dalam memastikan cost yang akan dilakukan proses efisiensi. Karena tidak seluruh biaya dapat diefisienkan dengan mudah. Beberapa membutuhkan analisis yang mendalam untuk dapat memastikan bahwa efisiensi yang dimaksud dapat dijalankan secara optimal.

(3) Tidak Mempertimbangkan Dampak dan Resiko

Terkadang perusahaan melihat adanya suatu variabel biaya yang terlihat sangat tinggi namun tidak memiliki fungsi langsung kepada produktifitas. Hal ini bisa saja disebabkan karena komponen biaya yang dimaksud adalah komponen biaya yang dipergunakan untuk meminimalkan resiko. Melihat pada hal yang dimaksud, ada baiknya perusahaan sangat berhati-hati dalam mengelola komponen biaya tersebut.

(4) Melihat SDM sebagai cost

Beberapa perusahaan melihat bahwa cost saving dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah SDM atau mengganti SDM dengan peranan teknologi. Pengurangan atas jumlah SDM sendiri dapat dipertimbangkan sebagai pengurangan cost, apabila tidak melihat bahwa SDM adalah aset perusahaan. Menghilangkan SDM sama dengan meminimalkan asset yang ada dalam perusahaan. Hal ini apabila tidak dijalankan dengan baik, maka akan menyebabkan kerugian perusahaan.

(5) Tidak Memberikan Persepsi Positif Terkait dengan Cost Saving

Banyak perusahaan menerapkan cost saving sebagai bentuk ancaman kepada tim yang ada dalam perusahaan. Bukan sebagai tantangan untuk meningkatkan inovasi yang ada dalam perusahaan. Ancaman tidak akan memberikan motivasi yang baik kepada karyawan dan organisasi, alih-alih mendapatkan program cost saving yang terstruktur, perusahaan malah akan menemukan permasalahan besar terkait dengan mengefisienkan biaya secara tepat.

Untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan, penerapan strategi cost saving menjadi salah satu strategi penting yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Terkadang penerapan yang salah dapat menyebabkan resiko dalam perusahaan. Lakukan proses penanganan atas cost saving yang tepat dalam perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal untuk memaksimalkan penerapan vost saving dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengefisienkan Struktur Organisasi Sales Perusahaan

Ketika menghadapi hambatan sales/penjualan, perusahaan melihat bahwa peranan Sales untuk ditingkatkan. Namun selain dengan menambah personel sales, peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan perbagikan organisasi sales perusahaan. Lalu bagaimana cara yang paling efektif dalam organisasi untuk mendesain organisasi yang optimal untuk sales perusahaan. Lalu bagaimana cara yang dapat perusahaan untuk mendesain struktur organisasi yang efisien pada divisi sales?

(1) Melakukan Pengukuran Potensi Penjualan

Analisis atas potensi penjualan menjadi salah satu strategi penting yang ditetapkan dari awal ketika perusahaan melakukan proses penetapan strategi penjualan. Pemahaman penting atas potensi sales ini lah yang nantinya akan ditetapkan dalam budget organisasi perusahaan. Identifikasi potensi atas sales menjadi bagian penting bagaimana suatu perusahaan akan membentuk struktur organisasi. Potensi yang dapat diserap oleh pasar ini harus dibedakan antara pasar digital atau pasar konvensional. Dari sinilah proses penetapan potensi dilakukan.

(2) Mendesain Mitra Penjualan

Perusahaan sebagai principal diharapkan mengembangkan level/ lapisan dari mekanisme penjualannya. Pengembangan mitra ini menjadi bagian penting untuk mengoptimalkan proses penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Mitra perlu untuk dilatih untuk dapat secara loyal dan produktif menjalankan proses penjualan. Mitra penjualan juga perlu untuk diberikan insentif dan remunerasi atas kegiatan penjualan yang dijalankannya.

(3) Mengembangkan Daya Dukung Penjualan dan Konsumen

Memastikan bagaimana proses penjualan dapat dijalankan untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang tepat. Program pengembangan atas kepercayaan pelanggan juga harus dilengkapi dengan program bagaimana meningkatkan penjualan secara efektif, seperti promosi dan marketing komunikasi. Menciptakan interaksi antara merk dengan penjualan menjadi lebih maksimal adalah satu daya tarik tersendiri bagi pelanggan.

Berdasarkan pada informasi di atas, perusahaan dapat mendesain organisasi yang tepat dan efektif. Termasuk di dalamnya memastikan bahwa setiap program yang dijalankan adalah program yang paling tepat terkait dengan struktur organisasi.

Bagaimana perusahaan Anda mengembangkan mekanisme penjualan dan desain organisasi atas sales dan marketing? Sebaiknya perusahaan mendesain organisasi yang efektif untuk memaksimalkan penjualan yang ada. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sudahkan Lay Out Industri Pangan Anda Sesuai?

Banyak perusahaan manufacturing yang lalai dalam melakukan evaluasi terkait dengan lay out. Hal ini dapat menimbulkan adanya biaya tambahan, peningkatan resiko kontaminasi atas produk serta dapat menyebabkan tidak efisiennya proses. Ada baiknya saat ini perusahaan melakukan proses evaluasi terkait dengan kesesuaian atas lay out yang dimiliki.

Bagaimana proses evaluasi tersebut dijalankan?

(1) Mengidentifikasi Potensi Kontaminasi Produk

Seberapa besar produk mengalami kontaminasi produk selama proses dijalankan? Semakin besar potensi kontaminasi muncul, berarti semakin besar peluang ketidaksesuaian dari lay out yang ada.

(2) Waktu Penyelesaian Proses

Ada baiknya perusahaan melakukan evaluasi terkait dengan deviasi dari waktu yang ideal ditetapkan dengan waktu aktual. Semakin besar deviasi yang muncul berarti semakin besar ketidakefektfitan dari lay out yang ada.

(3) Output produktifitas

Melakukan proses penilaian terkait dengan output produktifitas dari standar yang dipersyaratkan. Bagaimana performa produktifitas dapat ditingkatkan melalui proses perbaikan lay out.

Perusahaan sebaiknya melakukan kajian atas lay out, untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih baik. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memiliki hasil yang lebih maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

 

Sistem Bukanlah Sertifikasi Namun Transformasi Bisnis

Terdapat asumsi bahwa perusahaan yang memiliki sertifikat baik ISO maupun keamanan pangan, seperti BRC dan FSSC adalah perusahaan yang telah tersistemkan dengan baik. Namun banyak perusahaan yang melupakan bahwa sistem adalah transfirmasi bisnis.

Tidak sedikit perusahaan yang tidak mempergunakan program sertifikasi sebagai waktu transformasi bisnis dengan tepat. Lalu bagaimana proses transfirmasi tersebut dijalankan?

(1) Memperbaiki Perusahaan

Secara efektif sistem akan menjaga perusahaan dari segala resiko yang dapat muncul dalam bisnis. Salah satunya adalah mengidentifikasi seluruh resiko yang berpotensi muncul dan merugikan perusahaan. Menyusun sistem mitigasi adalah tepat. Namun pencegahan adalah hal positif lainnya yang harus disusun.

(2) Memperbaiki Budaya Perusahaan

Sistem harus terimplementasi dengan tepat. Budaya perusahaan yang positif menjadi suatu bentuk strategi positif yang dapat di kembangkan sebagai dasar untuk pelaksanaan implementasi dilakukan.

(3)Pengembangan Leadership

Menyusun ulang kompetensi leadership dapat dilakukan dalam perusahaan. Bagaimana konsep perubahan dapat dilakukan oleh agen perubahan yang kemudian dapat mengembangkan sistem secara konsisten ke arah yang tepat.

Bagaimana dengan perusahaan Anda? Jangan sia-siakan program sertifikasi di perusahaan Anda hanya dengan tujuan mendapatkan sertifikat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategic Performance Management

Pengendalian terkait manajemen kinerja dalam perusahaan adalah penting diaplikasikanya untuk menyamakan gerakan dinamis perusahaan dalam mencapai tujuan.  Mengkombinasikan antara manajemen kinerja dan manajemen strategis merupakan suatu langkah tepat untuk dapat mensinergikan program yang disusun oleh perusahaan.

Banyak manfaat yang dapat dimiliki oleh perusahaan ketika menjalankan Strategic Performance Management. Hal yang utama adalah memunculkan rasa tanggung jawab pada setiap individu dalam perusahaan untuk mencapai arahan dan strategi perusahaan.

Untuk mencapai kunci keberhasilan dalam konsep strategic management, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu untuk memastikan kinerja manajemen berjalan dengan tepat.

(1) Penyusunan Strategi Perusahaan

Untuk memastikan penetapan kriteria pencapaian sesuai, perusahaan harus mampu melakukan analisis secara tepat dan efektif untuk memastikan bahwa strategi disesuaikan dengan konteks organisasi. Perusahaan harus memastikan bahwa strategi konteks yang dikembangkan adalah sesuai dengan kondisi yang menjadi perbaikan dalam perusahaan. Pertimbangan atas strategis perusahaan adalah mengidentifikasi setiap tahapan input dan output dalam perusahaan untuk mendapatkan sinergi yang kuat dalam performa perusahaan. Dimana orientasi dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah pada konteks peerusahaan secara keseluruhan dan tidak hanya terfokus kepada satu bagian/ individu saja.

(2) Pengelolaan Inovasi

Pencapaian target harus dikondisikan dengan memberikan ruang yang memadai bagi karyawan untuk terus berusaha dalam mencapai target tanpa melupakan orientasi proses. Pengembangan kreatifitas dan pola pemikiran yang terus-menerus meningkatkan pembelajaran dapat dipastikan untuk mencapai nilai maksimal dari program inovasi yang ditetapkan dalam perusahaan.

Lalu bagaimana pengembangan dan pengelolaan perusahaan dapat dikembangkan sesuai dengan konsep pencapaian strategis. Kinerja yang tepat dapat membawa perusahaan dalam dinamika pertumbuhan yang maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

5 Langkah Efektif untuk Menjalankan Migrasi ISO 9001:2015

Mengingat telah diterbitkannya ISO 9001 versi 2015 yang terbaru, adalah menjadi tantangan perusahaan untuk dapat melakukan proses up grading atas ISo dengan versi yang terbaru. Terdapat beberapa revisi yang muncul dalam ISO 9001:2015, yang meskipun merubah secara prinsip namun perombakan dalam sistem dokumentasi dan implementasinya akan terasa lebih efektif.

Untuk dapat melakukan proses migrasi yang tepat, ada baiknya perusahaan melakukan proses penerapan 5 langkah efektif berikut ini untuk menjalankan proses up grade ISO 9001:2015.

(1) Penyusunan Issue Internal dan Eksternal

Penerapan atas issue baik yang internal dan eksternal disusun sebagai perencanaan penyusunan konteks organisasi. Dalam aplikasinya, perusahaan dapat menjalankan pendekatan atas konteks organisasi tersebut ke dalam penyusunan strategi program dan sasaran mutu. Penetapan sistem dijalankan sesuai dengan strategi program yang dimaksudkan tersebut.

(2) Penyusunan Risk Based Think System

Melakukan analisis resiko berdasarkan pada setiap tahapan proses yang disusun ke dalam sistem yang dimaksud. Memastikan pola perhitungan resiko pada setiap tahapan dan strategi untuk menurunkan resiko.

(3) Perombakan Sistem

Menyusun ulang sistem yang dibutuhkan dan mengevaluasi sistem yang telah dimiliki untuk dapat memastikan bahwa sistem yang ada telah mengakomodasi seluruh resiko yang muncul. Perbaikan berkesinambungan dilakukan untuk memastikan resiko dapat terkendali secara tepat.

(4) Menginventarisasi Knowledge

Adalah suatu pekerjaan penting dalam proses up grading untuk dapat memastikan seluruh data atas keahlian, kompetensi serta pelatihan yang dimiliki oleh perusahaan baik dalam bentuk pengetahuan internal (melekat pada karyawan dan manajemen perusahaan) serta pengetahuan eksternal (pelanggan, pemerintah, dan lainnya) menjadi pendukung yang tepat untuk dapat memastikan sistem terjalankan secara efektif.

(5) Pengelolaan Perbaikan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan perombakan dalam perbaikan yang dimiliki. Memastikan terlaksana secara kuantitatif dan menunjukkan trend yang positif. Melekatkan sistem dengan hasil yang optimal adalah bagian penting dalam menetapkan dan menyusun sistem.

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa sistem yang dimiliki mampu untuk memberikan kontribusi perbaikan dan secara efektif mampu untuk teroptimalkan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa sistem yang disusun mampu secara efektif memastikan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang positif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)