Menyusun Business Continuity Plan dalam Perusahaan

Saat ini, perusahaan dituntut untuk melakukan penilaian resiko bisnis secara tepat. Dalam kondisi dengan resiko tertentu, business continuity plan harus didesain untuk memastikan bagaimana proses dijalankan. Tentu saja penyusunan business continuity plan ini adalah sangat penting, tidak hanya memastikan keberlanjutan dari supply chain management, penetapan atas business continuity plan itu sendiri menjadi bagian penting yang harus disusun oleh perusahaan.

Lalu bagaimana penetapan atas business continuity plan dijalankan dalam perusahaan? Perusahaan harus bisa memastikan bahwa business continuity plan adalah bagian penting yang menjadi strategi bagaimana perusahaan dapat bertahan dalam kondisi tersulit yang ditemukan. Konsep ini muncul sebagai bentuk komitmen untuk dapat mengkonsistenkan jalannya perusahaan meskipun resiko bisnis muncul. Berikut ini adalah tahapan yang dapat perusahaan lakukan untuk menyusun business continuity plan.

(1) Memahami resiko bisnis dengan tepat

Perusahaan diharapkan mengidentifikasi setiap resiko bisnis yang ada. Setiap resiko bisnis dilakukan penilaian untuk memastikan resiko tersebut masuk ke dalam kategori yang membutuhkan adanya penetapan sistem Business Continuity Plan. Apabila penilaian atas resiko tersebut menunjukkan bahwa resiko tersebut harus dikelola melalui Business Continuity Plan maka dipastikan penetapan Business Continuity Plan dijalankan.

(2) Menetapkan Tim Pelaksana Business Continuity Plan

Alternate system perlu untuk ditetapkan dalam memastikan bagaimana perencanaan atas keberlangsungan sistem. Melihat pada point yang dimaksud, sangat diperlukan adanya pemastian bagaimana pelaksanaan business continuity tersebut dijalankan dalam organisasi dalam bentuk penetapan tim yang kuat. Tim yang dimaksud bertanggung jawab secara penuh untuk menjalankan business continuity plan yang dimaksud.

(3) Menyusun Tahapan Busines Continuity Plan

Perusahaan diminta untuk mendesain contingency plan atas skenario-skenario yang akan muncul terkait dengan bagaimana perencanaan keberlangsungan proses dijalankan. Komunikasi dengan pihak customer/buyer dijalankan untuk memastikan bagaimana proses keberlangsungan bisnis akan secara terus-menerus berjalan.

Bagaimana dengan pelaksanaan Business Continuity Plan di perusahaan Anda? Lakukan penetapan sistem yang efektif untuk dapat memastikan bahwa perencanaan bisnis dapat berjalan secara efektif. Penyusunan SOP adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnis dengan tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Advertisement

Mengembangkan Model Bisnis Retail yang Efektif dalam Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner adalah bisnis yang sangat kompetitif berkembang. Secara bisnis, peluang usaha atas sektor kuliner memiliki pasar yang terus meningkat, namun secara model bisnis banyak pemain sektor kuliner tidak dapat mengembangkan model bisnis yang optimal. Untuk dapat meningkatkan proses pengembangan bisnis terkait dengan manajemen retail, berikut ini adalah beberapa type model bisnis kuliner yang dapat dikembangkan oleh pemain usaha dalam bidang kuliner itu sendiri.

(1) Retail Food Service

Bisnis ini berkembang dengan mengedapnkan pengalaman dari pelaku usaha terkait dengan proses bisnis yang dikembangkan. Kedekatan fisik terhadap pelanggan dikedepankan untuk memastikan bahwa setiap karyawan memahami bahwa pelayanan verbal dalam bentuk komunikasi dapat dijalankan secara maksimal. Penampilan dari outlet, pramusaji dan hidangan menjadi daya tarik khusus selain rasa makanan.

(2) On line retail

On line retail berkembang seiring dengan pengembangan bisnis digital. Konsep dalam pengembangan model bisnis retail digital yang berkembang adalam bagaimana konsumen bisa mengakses bisnis kuliner yang ada dengan mengoptimalkan portal teknologi digital. Pengelolaan atas bisnis digital bisa dijalankan baik melalui portal on line yang tersedia maupun dengan mengembangkan portal on line tersendiri. Terdapat hal positif dalam mengelola portal on line sendiri, dimana perusahaan dapat mengembangkan promosi dalam portal on line. Keterikatan pelanggan kepada bisnis akan lebih kuat apabila dibandingkan mempergunakan portal yang dijalankan bersamaan dengan portal lainnya.

(3) Corporate Retail

Pengelolaan corporate retail dijalankan sebagai bentuk bagaimana bisnis bisa bermodifikasi dengan tepat terkait dengan B To B strategic. Pengembangan bisnis dalam bentuk kemitraan, maupun pembuatan produk untuk retail corporate juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan strategi dalam perusahaan. Dimana secara bisnis corporate retail juga dapat memberikan jaminan pengembangan produk dan kualitas secara tepat.

Bagaimana pun pengelolaan strategi yang dijalankan dalam bisnis kuliner, adalah menjadi bagian penting bagi perusahaan untuk dapat mempertimbangkan referensi eksternal yang tepat. Dimana dalam referensi eksternal tersebut, perusahaan dapat lebih mengoptimalkan business plan dan business strategy sehingga mencapai nilai yang lebih maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengelola Sistem Manajemen Remunerasi dalam Bisnis Retail

Bisnis retail saat ini adalah salah satu faktor usaha yang cukup tertekan. Tidak sedikit bisnis retail yang sebelumnya dominan, mendadak tutup dan tidak dapat berkembang bahkan tutup.

Hal ini juga menyebabkan adanya kesulitan dalam mengelola sumber daya manusia retail. Lalu bagaimana proses pengelolaan SDM yang tepat dalam perusahaan?

(1) Menerapkan Sistem SDM dalam Jangka Panjang

Proses rekruitmen dalam dunia retail harus diselaraskan dengan konsep manajemen perusahaan jangka panjang. Sehingga investasi SDM dapat dijalankan sebagai bentuk investasi jangka panjang. Lakukan penyusunan kompetensi untuk periode jangka panjang yang dijalankan.

(2) Menetapkan Cost Variable dari Sistem Remunerasi

Fungsi dari retail adalah bagaimana mengembangkan suatu sistem penjualan secara langsung kepada pelanggan.  Aspek kreatifitas menjadi suatu nilai yang patut untuk dideskripsikan dan diukur sebagai bagian dari variabel yang dapat diukur dengan tepat.

(3) Menyusun Kajian Strategi Remunerasi

Melakukan pendetailan aspek remunerasi menjadi beberapa variabel, yaitu terkait dengan aspek kompetensi dan pengembangan strategi lainnya. Bagaimana menetapakan aspek remunerasi dalam proses operasional yang dijalankan dengan tunjangan kompetensi, prestasi dan intensif lainnya.

Lalu bagaimana proses penerapan sistem renumerasi dijalankan dalam bisnis retail Anda? Lalu bagaimana proses penerapan terkait dengan strategi perusahaan dijalankan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Mengelola Strategi Retail

Saat ini, proses pengelolaan terkait dengan manajemen retail menghadapi tantangan yang sangat krusial. Keberadaan internet dan penjualan on line, menyebabkan adanya pertanyaan apakah penjualan retaik tersebut masih relevan untuk dijalankan.

Lalu bagaimana pengelolaan strategi retail yang tepat saat ini.

(1) Fokus

Profil pelanggan dan produk yangbakan dijual dengan tepat. Ketepatan dalam profil ini akan membantu pola strategi yang akan dijalankan dalam. Kegiatan retail.

(2) Simple

Membuat pelanggan memahami arti dan pesan retail Anda dengan tepat. Ke sederhana untuk menahami produk dan bisnis Anda menjadi bagian penting dalam menjalin keterikatan dengan pelanggan.

(3) Relasi

Retail sangat terkait dengan relasi. Baik dengan vendor maupun pelanggan. Bentuk kekuatan relasi Anda sebagai bentuk pendukung bisnis yang kuat. Kembangkan nilai stategi serta pemahaman pentingnya rlasi tersebut. Membuat sekuruh stakeholder memahami arti bisnis dalam perusahaan adalah penting untuk dijalankan dalam perusahaan.

Bagaimana saat ini Anda mengelola strategi retail? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan bisnis dan strategi perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sistem Bukanlah Sertifikasi Namun Transformasi Bisnis

Terdapat asumsi bahwa perusahaan yang memiliki sertifikat baik ISO maupun keamanan pangan, seperti BRC dan FSSC adalah perusahaan yang telah tersistemkan dengan baik. Namun banyak perusahaan yang melupakan bahwa sistem adalah transfirmasi bisnis.

Tidak sedikit perusahaan yang tidak mempergunakan program sertifikasi sebagai waktu transformasi bisnis dengan tepat. Lalu bagaimana proses transfirmasi tersebut dijalankan?

(1) Memperbaiki Perusahaan

Secara efektif sistem akan menjaga perusahaan dari segala resiko yang dapat muncul dalam bisnis. Salah satunya adalah mengidentifikasi seluruh resiko yang berpotensi muncul dan merugikan perusahaan. Menyusun sistem mitigasi adalah tepat. Namun pencegahan adalah hal positif lainnya yang harus disusun.

(2) Memperbaiki Budaya Perusahaan

Sistem harus terimplementasi dengan tepat. Budaya perusahaan yang positif menjadi suatu bentuk strategi positif yang dapat di kembangkan sebagai dasar untuk pelaksanaan implementasi dilakukan.

(3)Pengembangan Leadership

Menyusun ulang kompetensi leadership dapat dilakukan dalam perusahaan. Bagaimana konsep perubahan dapat dilakukan oleh agen perubahan yang kemudian dapat mengembangkan sistem secara konsisten ke arah yang tepat.

Bagaimana dengan perusahaan Anda? Jangan sia-siakan program sertifikasi di perusahaan Anda hanya dengan tujuan mendapatkan sertifikat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Penjualan Usaha Kuliner

Dalam kondisi kompetisi usaha yang ada saat ini, peningkatan fungsi sales menjadi nilai strategis yang penting untuk dapat memenangkan kompetisi. Banyak perusahaan menghabiskan budget marketing dengan nilai selangit untuk mencapai target penjualan yang diharapkan. Lalu bagaimana perusahaan yang bergerak di bidang kuliner bisa mengoptimalkan penjualannya.

(1) Meningkatkan inovasi produk

Saat ini konsep kuliner harus mampu untuk mengedepankan inovasi rasa dan penampilan. Gaya hidup dan preferensi pelanggan menyebabkan kuliner tidak bisa stagnan atas produk dan rasa.

(2) Konsep Marketing

Penerapan atas konsep marketing yang tepat sasaran termasuk konsep digital. Ada baik nya mengembangkan strategi elaborasi bisnis dengan bisnis lainnya. Elaborasi yang efektif dapat meningkatkan Penjualan.

(3) Pelayanan

Layanan adalah factor kuat untuk menjadi retensi dari pelanggan. Memupuk loyalitas dan kepercayaan. Produk sendiri adalah hal penting dan efektif untuk dijalankan.

Untuk lebih meningkatkan nilai kompetisi bisnis di bidang kuliner. Ada baik nya memastijan efektifitas dari desain SOP yang efektif. Lakukan pencarian referensi eksternal terkait dengan perbaikan mekanisme operasional. (Amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Langkah Efektif untuk Menjalankan Migrasi ISO 9001:2015

Mengingat telah diterbitkannya ISO 9001 versi 2015 yang terbaru, adalah menjadi tantangan perusahaan untuk dapat melakukan proses up grading atas ISo dengan versi yang terbaru. Terdapat beberapa revisi yang muncul dalam ISO 9001:2015, yang meskipun merubah secara prinsip namun perombakan dalam sistem dokumentasi dan implementasinya akan terasa lebih efektif.

Untuk dapat melakukan proses migrasi yang tepat, ada baiknya perusahaan melakukan proses penerapan 5 langkah efektif berikut ini untuk menjalankan proses up grade ISO 9001:2015.

(1) Penyusunan Issue Internal dan Eksternal

Penerapan atas issue baik yang internal dan eksternal disusun sebagai perencanaan penyusunan konteks organisasi. Dalam aplikasinya, perusahaan dapat menjalankan pendekatan atas konteks organisasi tersebut ke dalam penyusunan strategi program dan sasaran mutu. Penetapan sistem dijalankan sesuai dengan strategi program yang dimaksudkan tersebut.

(2) Penyusunan Risk Based Think System

Melakukan analisis resiko berdasarkan pada setiap tahapan proses yang disusun ke dalam sistem yang dimaksud. Memastikan pola perhitungan resiko pada setiap tahapan dan strategi untuk menurunkan resiko.

(3) Perombakan Sistem

Menyusun ulang sistem yang dibutuhkan dan mengevaluasi sistem yang telah dimiliki untuk dapat memastikan bahwa sistem yang ada telah mengakomodasi seluruh resiko yang muncul. Perbaikan berkesinambungan dilakukan untuk memastikan resiko dapat terkendali secara tepat.

(4) Menginventarisasi Knowledge

Adalah suatu pekerjaan penting dalam proses up grading untuk dapat memastikan seluruh data atas keahlian, kompetensi serta pelatihan yang dimiliki oleh perusahaan baik dalam bentuk pengetahuan internal (melekat pada karyawan dan manajemen perusahaan) serta pengetahuan eksternal (pelanggan, pemerintah, dan lainnya) menjadi pendukung yang tepat untuk dapat memastikan sistem terjalankan secara efektif.

(5) Pengelolaan Perbaikan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan perombakan dalam perbaikan yang dimiliki. Memastikan terlaksana secara kuantitatif dan menunjukkan trend yang positif. Melekatkan sistem dengan hasil yang optimal adalah bagian penting dalam menetapkan dan menyusun sistem.

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa sistem yang dimiliki mampu untuk memberikan kontribusi perbaikan dan secara efektif mampu untuk teroptimalkan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa sistem yang disusun mampu secara efektif memastikan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang positif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjalankan Program Audit Retail yang Efektif

Dalam dunia retail, baik yang modern maupun tradisional, adalah penting untuk memastikan menjalankan proses audit retail sebagai pemastikan kesesuaian implementasi sistem manajemen retail yang dijankan dengan sistem yang dimiliki.

Proses aplikasi dari kegiatan audit ini, tidak hanya meliputi pada retail yang bersifat retail grosir saja namun juga dapat meliputi pada retail jasa. Untuk memastikan efektifitas dari kegiatan audit retail dijalankan, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalankan audit retail.

(1) Pemahaman SOP

Salah satu dari tujuan audit retail adalah untuk melakukan proses kajian atas kesesuaian SOP (standard Operating Procedure) yang terdapat dalam perusahaan serta realisasi dari bagaimana SOP tersebut dikembangkan dan diimplementasikan di kegiatan operasional aktual.

(2) Pengendalian Kebijakan

Dalam bisnis retail, banyak kegiatan seperti transaksi dan penanganan pelanggan dijalankan berdasarkan kebijakan baik oleh cabang maupun kantor pusat.  Perusahaan harus dapat memastikan bahwa status atas pengendalian kebijakan dijalankan dengan tepat dan tidak menyimpang dari arahan kebijakan umum.

(3) Evaluasi Kompetensi dan Pelayanan

Bagaimana perusahaan memastikan bahwa persyaratan dan kualitas pelayanan adalah sesuai dengan standar persyaratan. Perusahaan harus dapat memastikan bahwa komponen pelayanan harus dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan.

Bagaimana perusahaan dapat menjalankan konsep pengembangan program audit dalam kegiatan manajemen retail yang dijalankan dalam perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa pengembangan atas manajemen retail dapat dijalankan secara tepat dan sesuai. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Manfaat Job Validation Bagi Perusahaan

Pengembangan atas sistem operasional perussahaan membutuhkan proses pemeriksaan ulang atas struktur organisasi serta implementasi penerapan fungsi-fungsi organisasi berdasarkan pada referensi atas penetapan jabatan dan tanggung jawab fungsi dalam perusahaan. Lalu apa manfaat dari proses job validation dijalankan dalam perusahaan.

Berikut adalah manfaat atas pentingnya proses job validation dilakukan dalam perusahaan.

Pertama, Mengkaji Fungsi Struktural Organisasi

Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat menjalankan kajian atas implementasi kebijakan strategis perusahaan dalam organisasi. Normalnya seluruh elemen dalam perusahaan menjalankan sistem implementasi kebijakan perusahaan.  Pemastian dilakukan untuk mencegah adanya duplikasi peranan atau justru hilangnya peranan dalam organisasi.

Kedua, Melakukan Verifikasi Awal Atas Nomenklatur Jabatan

Memastikan bahwa bahwa jabatan yang terkait atas nomenklatur jabatan adalah sesuai dengan isi uraian jabatan yang terdapat dalam nomenklatur jabatan. Melakukan evaluasi atas kesesuaian nomenklatur yang pada saat ini telah ditetapkan dengan isu dari uraian jabatan tersebut.

Ketiga, Memastikan Nilai Rasional dari Kompetensi dan Beban Kerja

Melakukan proses kajian secara kuantitatif dan kualitatif terkait dengan besaran nilai kompetensi dan beban kerja yang terdapat dalam jabatan tersebut.  Melakukan perhitungan besaran proporsional terkait dengan kompetensi dan beban kerja yang dimaksudkan tersebut.

Bagaimana dengan proses job validation dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan sistem manajemen SDM perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan HR Dashboard sebagai Bentuk Pemantauan Kinerja HR

HR meme

Pola kerja unit Human Capital/ Human Recources adalah sangat beragam dan memiliki variabel yang sulit untuk diukur. Namun bagaimana proses evaluasi efektifitas atas peranan HR dapat dijalankan?

Beberapa hal yang penting dapat menjadi nilai untuk perbaikan manajemen, namun alangkah baiknya apabila data yang terbentuk secara kuantitatif tersebut diubah menjadi data kualitatif. Memastikan ulang bahwa pola kinerja yang dijalankan oleh Human Resources dijalankan.

HR Dasboaard adalah suatu bentuk aplikasi sederhana yang dapat dikemas dalam bentuk Microsoft Excell sederhana sekalipun.  Hal yang tersulit adalah menghubungkan antara kinerja yang satu dengan lainnya. Pemahaman dasboard adalah untuk menjadi pintu monitoring dalam melihat bagaimana sistem manajemen SDM dalam perusahaan tersebut seimbang terimplementasi.  Konsep kausalitas antara policy dan dampak harus menjadi poin penting dalam mengurutkan sistem evaluasi dalam HR Dashboard yang dimaksudkan tersebut.

Tertarik untuk menjalankannya? Jangan terlalu berpikir rumit atas penyusunanan, lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan sistem manajemen SDM yang terbentuk akan efektif. (amarylliap@gmail.com)