Implementasi SMETA SEDEX pada Perusahaan

Bagi perusahaan yang saat ini telah atau akan menjadi bagian dari rantai pasokan industri dan merk yang mendukung bisnis keberlanjutan, persyaratan atas SMETA SEDEX menjadi bagian penting untuk dipenuhi. Proses implementasi ini dapat memberikan manfaat selain menunjukkan komitmen kepada pelanggan, perusahaan juga menjalankan sistem yang dapat melindungi tenaga kerja dan mengembangkan lingkungan kerja yang positif.

Berikut ini adalah ilustrasi yang terkait dengan proses implementasi SMETA SEDEX pada perusahaan.

Dengan menjalankan SMETA SEDEX, perusahaan dapat berkompetisi secara berkeadilan dan meningkatkan komitmen bisnis yang berkelanjutan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan pelaksanaan atas implementasi sistem agar pencapaian dari tujuan yang diharapkan dapat secara efektif terlaksana. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Cara Mengembangkan Pelatihan yang Efektif dalam Perusahaan

Pelatihan adalah salah satu proses yang dijalankan untuk mengembangkan kompetensi dan kinerja sumber daya manusia di dalam perusahaan. Namun tidak sedikit perusahaan mengalami permasalahan pelatihan yang tidak berjalan dengan efektif meskipun kegiatan pelatihan tersebut sudah sering dijalankan. Hal ini bisa disebabkan karena pelatihan yang dikembangkan tidak melalui perencanaan yang maksimal. Untuk dapat memaksimalkan hasil pelatihan, berikut ini adalah ilustrasi terkait dengan cara mengembangkan pelatihan yang efektif dalam perusahaan.

Perusahaan dapat menjalankan perencanaan yang dijelaskan pada ilustrasi tersebut untuk mendapatkan pelatihan yang tepat dan efektif. Penggunaan referensi eksternal dapat membantu perusahaan untuk merencanakan pelatihan yang efektif dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Bagaimana Mengelola Kemitraan Retail Pangan yang Tepat

Saat ini banyak bermunculan kemitraan retail yang terkait dengan jasa penyediaan layanan pangan (food service), pengembangan atas sektor ini juga meningkatkan pola kemitraan pada sektor ini. Namun tidak sedikit pelaku bisnis melakukan proses pengembangan kemitraan dengan cara yang kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan yang seringkali kritikal untuk bisnis itu sendiri. Lalu bagaimana menjalankan kemitraan yang tepat dijalankan untuk layanan pangan (food service) itu sendiri? Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha.

(1) Menjaga dan Mengelola Merk Produk

Ketika pemilik usaha akan menjalankan proses kemitraan, maka yang harus dipastikan adalah menjaga dan mengelola merk. Menjaga merk dilakukan dengan memastikan adanya proteksi hukum dimana perusahaan harus memastikan bahwa perlindungan atas kekayaan intelektual untuk memastikan bahwa merk yang dimiliki oleh perusahaan terjaga.

(2) Menetapan Organisasi Perusahaan

Memastikan bahwa organisasi perusahaan pendukung layanan pangan terlengkapi dengan tepat, termasuk di dalamnya adalah fungsi pelayanan utama dan pelayanan pendukung. Penetapan organisasi tersebut harus diikuti dengan proses pembuatan uraian jabatan pada struktur organisasi yang dimaksud. Uraian jabatan harus disesuaikan dengan rancangan business process yang ada dalam organisasi. Semakin detail business process yang dibuat maka akan semakin jelas uraian jabatan yang disusun dalam organisasi.

(3) Melakukan Proses Penyusunan SOP

Melakukan proses penetapan Standard Operating Procedure berdasarkan pada business process yang telah tersusun tersebut. Termasuk di dalamnya adalah memastikan bahwa SOP (Standard Operating Procedure) yang didesain sesuai dengan Business Process yang dimaksud. Termasuk adalah bagaimana proses penetapan atas format pelaporan dan verifikasi pekerjaan. Standard Operating Procedure harus dipisahkan antara SOP yang dibuat oleh perusahaan dan SOP yang akan dijalankan oleh pihak mitra. SOP internal adalah SOP yang terkait dengan strategi perusahaan, pengaturan proses internal seperti pengendalian pemasok, proses rekruitmen ataupun SOP yang berhubungan dengan keuangan. Sedangkan SOP eksternal adalah SOP terkait dengan preparasi produk dan pelayanan yang terkait dengan pelanggan.

Bagaimana melakukan proses pengembangan kemitraan yang tepat? Lakukan proses pengelolaan dan pengendalian yang efektif agar perkembangan sistem kemitraan bisa memberikan pertimbuhan bisnis yang pesat dalam organisasi. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk pengembangan perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Bagaimana Menjalankan Proses Regenerasi yang Tepat dalam Organisasi

Dalam proses pengelolaan organisasi, khususnya perusahaan keluarga, proses regenerasi perusahaan memiliki tantangan tersendiri. Selain melihat konteks organisasi yang sudah mengalami perubahan cukup banyak, teknik dan prilaku dalam mengelola organisasi juga memiliki perubahan yang signifikan. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam menjalankan proses regenerasi. Tidak ada salahnya sebelum berlanjut, dilakukan proses perencanaan terkait dengan regenerasi dalam organisasi.

(1) Pahami Konteks Organisasi dengan Tepat

Sebelum menyusun perencanaan regenerasi, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan analisis terkait dengan konteks organisasi. Pelajari apa saja kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan termasuk di dalamnya apa saja tantangan dan peluang yang akan dihadapi. Kemudian setelah itu dilakukan proses penetapan evaluasi yang terkait dengan apa yang perlu dijalankan dalam strategi generasi berikutnya. Inilah yang kemudian ditetapkan dengan perencanaan

(2) Memahami Resiko atas Proses Regenerasi

Lakukan evaluasi yang terkait dengan resiko yang akan dihadapi dalam proses regenerasi. Resiko baik yang bersifat internal dan eksternal. Tetapkan cara penanggulangan atas resiko yang dimaksud. Bagaimana pengendalian itu kemudian dijabarkan ke dalam suatu perencanaan dengan target yang terukur. Inilah yang menjadi panduan dalam penyusunan pelaksanaan atas program yang dimaksud.

(3) Mengimplementasikan Program Regenerasi

Program ini harus dipastikan dijalankan untuk memastikan bahwa program regenerasi dijalankan dengan tepat. Terdapat jangka waktu perencanaan yang berhubungan dengan kegiatan regenerasi tersebut, termasuk di dalamnya adalah penetapan yang terkait dengan keefektifannya. Proses ini harus melibatkan banyak pihak termasuk di dalamnya adalah pihak dari generasi sebelumnya dan pihak dari generasi setelahnya. Lakukan proses implementasi secara konsisten dan secepatnya lakukan evaluasi untuk mendeteksi efektif atau tidaknya program regenerasi tersebut.

Bagaimana organisasi Anda menjalankan proses regenerasi? Lakukan evaluasi yang tepat untuk memastikan bahwa proses regenerasi tersebut dapat berjalan dengan tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjalankan Audit Budaya Perusahaan

Penetapan budaya perusahaan adalah salah satu mekanisme penting yang dijalankan oleh perusahaan untuk dapat mengetahui apakah budaya dalam perusahaan tersebut dijalankan dengan tepat dan efektif. Pelaksanaan kegiatan audit itu sendiri dijalankan dengan prinsip untuk mendapatkan obyektifitas bagaimana budaya tersebut terimplementasikan. Lalu bagaimana proses pelaksanaan audit budaya perusahaan dijalakan.

(1) Perencanaan Kegiatan Audit Budaya

Perusahaan menetapkan tim internal audit yang akan menjalankan kegiatan audit budaya tersebut. Mengingat audit budaya juga melakukan kajian atas prilaku yang dijalankan dalam organisasi, maka panduan yang terkait dengan parameter-parameter prilaku pada nilai-nilai tersebut menjadi bagian penting untuk diperiksa. Pemeriksaan atas prilaku dilakukan dengan memastikan auditor memahami indikator-indikator yang terbentuk dari budaya yang dimaksud.

(2) Pelaksanaan Kegiatan Audit

Proses audit dipahami oleh karyawan sebagai bentuk untuk memastikan budaya terlaksana. Penetapan atas indikator ini perlu untuk dapat dievaluasi lebih lanjut terkait bagaimana proses penerapan budaya terimplementasi. Kegiatan audit dilengkapi dengan checklist yang terkait dengan indikator yang terkait dengan pelaksanaan yang berhubungan dengan aspek budaya.

(3) Penanganan Atas Temuan Audit

Hasil dari temuan audit akan ditindaklanjuti dalam bentuk analisis penyebab dari ketidaksesuaian yang dimaksud untuk kemudian dilakukan proses penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan atas temuan audit yang dimaksudkan tersebut.

Lalu bagaimana proses kegiatan audit budaya dijalankan di dalam perusahaan Anda? Berikut referensi terkait dengan persyaratan yang ditetapkan terkait dengan pelaksanaan audit budaya perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penerapan HACCP Pada Industri Pakan

Feed Safety Management System adalah bentuk implementasi HACCP pada industri pakan. Jenis pakan apa pun sebaiknya memastikan pemenuhan terhadap persyaratan ini untuk memastikan tidak terdapat resiko kepada pasokan rantai proses berikutnya. Pengelolaan Feed Safety Management System selain dijalankan oleh industri pakan, juga diberlakukan pada pemasok industri pakan.

Langkah yang perlu dijalankan oleh industri pakan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Penerapan PRP (Pre Requsisite Program)

Penetapan atas persyaratan PRP berupa Good Manufacturing Practice serta program sanitasi. Penerapan atas GMP dijalankan sesuai dengan ISO TS 22002-6:2016 dimana persyaratan yang terkait dengan Pre Requisite Program tersebut dapat memastikan bagaimana seluruh parameter yang terkait dengan persyaratan dasar industri pakan yang aman dapat terpenuhi. Termasuk di dalamnya adalah penetapan lay out bangunan, pengelolaan limbah serta pengendalian proses.

(2) Penanganan bahaya

Penetapan atas bahaya dijalankan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang beresiko, termasuk di dalamnya adalah identifikasi atas bahaya biologi, kimia, fisik, allergen serta radiologi. Penetapan atas seluruh resiko ini dapat menjadi bagian penting untuk dilakukan penilaian. Kategori atas penilaian ditetapkan untuk dapat memisahkan atas bahaya yang signifikan dan yang tidak signifikan. Bahaya yang signifikan dikelola dalam pohon keputusan untuk kemudian dijalankan proses penetapan tindakan pengendalian. Melalui pohon keputusan, dapat ditetapkan titik kendali sebagai CCP ataupun CP.

(3) Penanganan serta Pengendalian Proses

Pelaksanaan atas kegiatan proses dijalankan dengan mempergunakan SOP (Standard Operating Procedure) serta form-form dimana kegiatan yang dimaksud untuk memastikan bahwa pengendalian yang dijalankan telah sesuai dengan standar persyaratan keamanan pakan. Kegiatan proses yang tercatat dalam SOP harus melakukan proses pengendalian dengan tepat untuk memastikan bahwa proses yang dijalankan adalah sesuai dengan keamanan pakan.

(4) Pelatihan Personel

Dimana pelatihan dijalankan untuk memastikan adanya kesadaran dari personel dengan keamanan pakan. Pelatihan yang diperlukan adalah pelatihan HACCP, GMP serta SSOP dan pengendalian bahan kimia yang dijalankan terkait dengan pencegahan atas kontaminasi. Bagaimana penanganan dan pengendalian atas personel diperlukan untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai dengan persyaratan keamanan pakan. Pengembangan personel selalu diarahkan menjadi tim keamanan pakan. Dimana tim keamanan pakan dijalankan untuk memastikan bahwa keamanan pakan dijalankan dengan tepat.

Bagaimana proses pengendalian dijalankan terkait dengan sistem keamanan pakan dilakukan? Untuk dapat memaksimalkan keamanan pakan, dimana proses pengelolaan terkait dengan keamanan pakan dijalankan dengan efektif, ada baiknya perusahaan mempergunakan referensi eksternal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Kesalahan Perusahaan Dalam Menjalankan Program Cost Saving

Untuk meningkatkan nilai kompetitif dari bisnis, tidak ada salahnya perusahaan mempertimbangkan untuk menjalankan program Cost Saving. Penerapan terkait dengan cost saving ini terkadang menjadi hal yang berat untuk perusahaan namun dalam kondisi aktualnya adalah proses yang harus dijalankan oleh organisasi. Terdapat beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dapat dihindari ketika menjalankan program cost saving. Berikut adalah beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan?

(1) Perencanaan yang Tidak Lengkap

Program cost saving bukanlah proses membuang “lemak jahat” yang sebegitu sederhananya. Namun lebih melihat kepada dampak yang akan muncul. Perencanaan dilakukan dengan memastikan bahwa output proses tetap harus dengan nilai maksimal. Perencanaan juga melihat bagaimana modifikasi proses dan sistem bisa dilakukan dengan proses cost saving tersebut. Mempertimbangkan karena program ini adalah investasi yang menjadi bagian penting dalam organisasi.

(2) Memilah biaya yang tidak tepat

Dalam proses cost saving, sebaiknya perusahaan harus berhati-hati dalam memastikan cost yang akan dilakukan proses efisiensi. Karena tidak seluruh biaya dapat diefisienkan dengan mudah. Beberapa membutuhkan analisis yang mendalam untuk dapat memastikan bahwa efisiensi yang dimaksud dapat dijalankan secara optimal.

(3) Tidak Mempertimbangkan Dampak dan Resiko

Terkadang perusahaan melihat adanya suatu variabel biaya yang terlihat sangat tinggi namun tidak memiliki fungsi langsung kepada produktifitas. Hal ini bisa saja disebabkan karena komponen biaya yang dimaksud adalah komponen biaya yang dipergunakan untuk meminimalkan resiko. Melihat pada hal yang dimaksud, ada baiknya perusahaan sangat berhati-hati dalam mengelola komponen biaya tersebut.

(4) Melihat SDM sebagai cost

Beberapa perusahaan melihat bahwa cost saving dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah SDM atau mengganti SDM dengan peranan teknologi. Pengurangan atas jumlah SDM sendiri dapat dipertimbangkan sebagai pengurangan cost, apabila tidak melihat bahwa SDM adalah aset perusahaan. Menghilangkan SDM sama dengan meminimalkan asset yang ada dalam perusahaan. Hal ini apabila tidak dijalankan dengan baik, maka akan menyebabkan kerugian perusahaan.

(5) Tidak Memberikan Persepsi Positif Terkait dengan Cost Saving

Banyak perusahaan menerapkan cost saving sebagai bentuk ancaman kepada tim yang ada dalam perusahaan. Bukan sebagai tantangan untuk meningkatkan inovasi yang ada dalam perusahaan. Ancaman tidak akan memberikan motivasi yang baik kepada karyawan dan organisasi, alih-alih mendapatkan program cost saving yang terstruktur, perusahaan malah akan menemukan permasalahan besar terkait dengan mengefisienkan biaya secara tepat.

Untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan, penerapan strategi cost saving menjadi salah satu strategi penting yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Terkadang penerapan yang salah dapat menyebabkan resiko dalam perusahaan. Lakukan proses penanganan atas cost saving yang tepat dalam perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal untuk memaksimalkan penerapan vost saving dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan Mendesain KPI

Dalam memastikan mekanisme kinerja perusahaan terukur dengan tepat, perusahaan sebaiknya melakukan proses penyusunan KPI sebagai bentuk dari proses pengukuran kinerja yang obyektif. Selain untuk dapat melakukan penilaian per jabatan yang ada dalam organisasi, pelatihan itu sendiri dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa KPI yang dimiliki dapat dipergunakan untuk melakukan proses pengukuran kinerja dapat membantu pengembangan organisasi.

Lalu, bagaimana program pelatihan yang tepat dan efektif untuk dapat menyusun KPI tersebut. Pelatihan selama 1 (satu) hari ini disusun untuk memastikan bagaimana KPI tersebut disusun.

Berikut ini adalah silabus untuk pelatihan satu hari yang dipergunakan untuk memastikan bagaimana proses penyusunan KPI dapat dijalankan secara tepat dan efektif.

No Agenda Pelatihan Waktu Pelatihan Output
1 Penyusunan SWOT Analysis 1 jam Peserta memahami teknik penyusunan SWOT Analysis sebagai dasar pembuatan KPI
2 Perumusan aspek variable indicator kinerja perusahaan 1 jam Peserta mampu menyusun variable indicator kinerja untuk keuangan, internal proses, customer dan learning
3 Pembuatan KPI per departemen berbasiskan balanced score card 2 jam Peserta mampu menjabarkan KPI per departemen sesuai dengan fungsi dan deskripsi masing-masing jabatan
4 Pembuatkan worksheet KPI 2 jam Peserta mampu untuk menyusun worksheet yang menjadi catatan atas pengisian kinerja karyawan
5 Pembuatan manual KPI 1 jam Peserta mampu untuk menyusun manual KPI

Bagaimana perusahaan Anda melakukan penyusunan KPI? Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk memastikan bahwa KPI yang dijalankan adalah tepat dan efektif untuk dapat dijalankan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Teknik Mengaplikasikan Arsitektur Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam menjalankan Sistem Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), perusahaan harus dapat dipastikan menjalankan aplikasi manajemen SDM dengan tepat. Salah satu pendekatan efektif yang dijalankan untuk mengaplikasikan manajemen SDM adalah dengan mempergunakan teknik struktur dari arsitektur manajemen SDM.  Gambaran dari arsitektur manajemen SDM nya adalah sebagai berikut.

diagram-hr

Detail dari program aplikasi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

(1) HR Service

Proses operasional layanan yang dijalankan terkait dengan hak dan kewajiban SDM (Sumber Daya Manusia) seperti layanan atas rekruitmen, kompensasi/ remunerasi,  serta administrasi kepersonaliannya yang menyangkut hak dan kewajiban.

(2) HR System

Penetapan atas sistem SDM (Sumber Daya Manusia) yang terstruktur dalam bentuk sistem. Sistem ini disusun berdasarkan business process perusahaan dan kemudian menempatkan posisi HR sebagai pendukung business process. Termasuk di dalamnya adalah penetapan peraturan atas regulasi maupun aspek hukum yang mengikat dalam sistem.

(3) HR Strategy

Penetapan strategi dan kebijakan yang disusun oleh perusahaan sebagai bentuk pemastian terkait dengan arahan manajemen untuk memperjelas aplikasi dari aspek  peraturan perusahaan. Stategi lebih mengutamakan arahan yang dipergunakan untuk menetapkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan nilai kinerja SDM (Sumber Daya Manusia)

Bagaimana perusahaan Anda menerapkan sistem manajemen SDM? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan sistem manajemen SDM dijalankan secara tepat dan maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Langkah Efektif untuk Menjalankan Migrasi ISO 9001:2015

Mengingat telah diterbitkannya ISO 9001 versi 2015 yang terbaru, adalah menjadi tantangan perusahaan untuk dapat melakukan proses up grading atas ISo dengan versi yang terbaru. Terdapat beberapa revisi yang muncul dalam ISO 9001:2015, yang meskipun merubah secara prinsip namun perombakan dalam sistem dokumentasi dan implementasinya akan terasa lebih efektif.

Untuk dapat melakukan proses migrasi yang tepat, ada baiknya perusahaan melakukan proses penerapan 5 langkah efektif berikut ini untuk menjalankan proses up grade ISO 9001:2015.

(1) Penyusunan Issue Internal dan Eksternal

Penerapan atas issue baik yang internal dan eksternal disusun sebagai perencanaan penyusunan konteks organisasi. Dalam aplikasinya, perusahaan dapat menjalankan pendekatan atas konteks organisasi tersebut ke dalam penyusunan strategi program dan sasaran mutu. Penetapan sistem dijalankan sesuai dengan strategi program yang dimaksudkan tersebut.

(2) Penyusunan Risk Based Think System

Melakukan analisis resiko berdasarkan pada setiap tahapan proses yang disusun ke dalam sistem yang dimaksud. Memastikan pola perhitungan resiko pada setiap tahapan dan strategi untuk menurunkan resiko.

(3) Perombakan Sistem

Menyusun ulang sistem yang dibutuhkan dan mengevaluasi sistem yang telah dimiliki untuk dapat memastikan bahwa sistem yang ada telah mengakomodasi seluruh resiko yang muncul. Perbaikan berkesinambungan dilakukan untuk memastikan resiko dapat terkendali secara tepat.

(4) Menginventarisasi Knowledge

Adalah suatu pekerjaan penting dalam proses up grading untuk dapat memastikan seluruh data atas keahlian, kompetensi serta pelatihan yang dimiliki oleh perusahaan baik dalam bentuk pengetahuan internal (melekat pada karyawan dan manajemen perusahaan) serta pengetahuan eksternal (pelanggan, pemerintah, dan lainnya) menjadi pendukung yang tepat untuk dapat memastikan sistem terjalankan secara efektif.

(5) Pengelolaan Perbaikan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan perombakan dalam perbaikan yang dimiliki. Memastikan terlaksana secara kuantitatif dan menunjukkan trend yang positif. Melekatkan sistem dengan hasil yang optimal adalah bagian penting dalam menetapkan dan menyusun sistem.

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa sistem yang dimiliki mampu untuk memberikan kontribusi perbaikan dan secara efektif mampu untuk teroptimalkan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa sistem yang disusun mampu secara efektif memastikan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang positif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)