Menyederhanaan Dokumen dalam Penerapan Sistem

Sistem manajemen operasional selalu diasosiasikan dengan banyaknya dokumen dan catatan yang harus dilengkapi oleh perusahaan. Dalam beberapa hal, dokumen dan catatan di salam suatu organisasi terkesan sangat kompleks dan menyulitkan perusahaan untuk dijalankan. Sehingga akan sangat membantu pada organisasi untuk menyederhanakan dokumen dalam rangka memaksimalkan implementasi sistem.

Untuk dapat menjalankan proses pengeloaan dokumen yang tepat dan efisien, perusahaan dapat mempergunakan referensi eksternal yang tepat agar pelaksanaan penyederhanaan dokumen dijalankan secara efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Bagaimana Menjalankan Proses Regenerasi yang Tepat dalam Organisasi

Dalam proses pengelolaan organisasi, khususnya perusahaan keluarga, proses regenerasi perusahaan memiliki tantangan tersendiri. Selain melihat konteks organisasi yang sudah mengalami perubahan cukup banyak, teknik dan prilaku dalam mengelola organisasi juga memiliki perubahan yang signifikan. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam menjalankan proses regenerasi. Tidak ada salahnya sebelum berlanjut, dilakukan proses perencanaan terkait dengan regenerasi dalam organisasi.

(1) Pahami Konteks Organisasi dengan Tepat

Sebelum menyusun perencanaan regenerasi, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan analisis terkait dengan konteks organisasi. Pelajari apa saja kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan termasuk di dalamnya apa saja tantangan dan peluang yang akan dihadapi. Kemudian setelah itu dilakukan proses penetapan evaluasi yang terkait dengan apa yang perlu dijalankan dalam strategi generasi berikutnya. Inilah yang kemudian ditetapkan dengan perencanaan

(2) Memahami Resiko atas Proses Regenerasi

Lakukan evaluasi yang terkait dengan resiko yang akan dihadapi dalam proses regenerasi. Resiko baik yang bersifat internal dan eksternal. Tetapkan cara penanggulangan atas resiko yang dimaksud. Bagaimana pengendalian itu kemudian dijabarkan ke dalam suatu perencanaan dengan target yang terukur. Inilah yang menjadi panduan dalam penyusunan pelaksanaan atas program yang dimaksud.

(3) Mengimplementasikan Program Regenerasi

Program ini harus dipastikan dijalankan untuk memastikan bahwa program regenerasi dijalankan dengan tepat. Terdapat jangka waktu perencanaan yang berhubungan dengan kegiatan regenerasi tersebut, termasuk di dalamnya adalah penetapan yang terkait dengan keefektifannya. Proses ini harus melibatkan banyak pihak termasuk di dalamnya adalah pihak dari generasi sebelumnya dan pihak dari generasi setelahnya. Lakukan proses implementasi secara konsisten dan secepatnya lakukan evaluasi untuk mendeteksi efektif atau tidaknya program regenerasi tersebut.

Bagaimana organisasi Anda menjalankan proses regenerasi? Lakukan evaluasi yang tepat untuk memastikan bahwa proses regenerasi tersebut dapat berjalan dengan tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengelola Merk Perusahaan dengan Tepat

Tidak jarang perusahaan melupakan betapan pentingnya merk perusahaan untuk dapat dijaga. Namun, tidak sedikit perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelolaan merk perusahaan dengan tepat. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri karena pengelolaan yang tidak tepat tersebut dapat memberikan dampak yang merugikan perusahaan.

Lalu bagaimana perusahaan sebaiknya mengelola merk perusahaan mereka.

(1) Menetapkan filosofi dari merk perusahaan

Melakukan identifikasi dari karakter dan nilai apa yang akan dikembangkan dalam merk perusahaan tersebut. Penetapan atas status merk tersebut kemudian digambarkan ilustrasi terkait dengan karakteristik yang dilakukan dalam prilaku organisasi. Prilaku organisasi kemudian dapat digambarkan dengan informasi terkait dengan karakteristik prilaku yang didetailkan dan mudah dimengerti oleh karyawan.

(2) Pembinanaan dan Pengembangan Karyawan

Karyawan diharapkan dapat mengembangkan dan mengelola prilaku sesuai dengan nilai yang ada pada merk perusahaan. Bagaimana kemudian perusahaan melakukan pelatihan dan pembinaan. Pelatihan dijalankan secara struktural dimana setiap level dalam organisasi dikelola pelatihan yang berbeda sesuai dengan segmentasi dari level dalam struktur.

(3) Menjamin Pengelolaan Kualitas

Merk akan selalu terkait dengan output yang ada dalam perusahan, baik itu jasa maupun barang. Hal penting untuk menjamin bahwa kualitas output selalu konsisten bahkan meningkat. Merk akan selalu terasosiasi dengan kualitas hasil dari perusahaan. Sehingga penting bagi perusahaan memastikan bahwa kualitas sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Pengeloaan merk dijalankan dalam periode waktu yang cukup panjang sampai menjaga konsistensi bahwa penyampaian merk sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penanganan yang terkait dengan pengelolaan merk harus dipastikan dengan keseriusan dan konsisten yang tinggi. Untuk menjaga keberlangsungannya, tidak ada salahnya perusahaa mempergunakan referensi eksternal sebagai pembantu dalam program pengelolaan merk. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjalankan Audit Budaya Perusahaan

Penetapan budaya perusahaan adalah salah satu mekanisme penting yang dijalankan oleh perusahaan untuk dapat mengetahui apakah budaya dalam perusahaan tersebut dijalankan dengan tepat dan efektif. Pelaksanaan kegiatan audit itu sendiri dijalankan dengan prinsip untuk mendapatkan obyektifitas bagaimana budaya tersebut terimplementasikan. Lalu bagaimana proses pelaksanaan audit budaya perusahaan dijalakan.

(1) Perencanaan Kegiatan Audit Budaya

Perusahaan menetapkan tim internal audit yang akan menjalankan kegiatan audit budaya tersebut. Mengingat audit budaya juga melakukan kajian atas prilaku yang dijalankan dalam organisasi, maka panduan yang terkait dengan parameter-parameter prilaku pada nilai-nilai tersebut menjadi bagian penting untuk diperiksa. Pemeriksaan atas prilaku dilakukan dengan memastikan auditor memahami indikator-indikator yang terbentuk dari budaya yang dimaksud.

(2) Pelaksanaan Kegiatan Audit

Proses audit dipahami oleh karyawan sebagai bentuk untuk memastikan budaya terlaksana. Penetapan atas indikator ini perlu untuk dapat dievaluasi lebih lanjut terkait bagaimana proses penerapan budaya terimplementasi. Kegiatan audit dilengkapi dengan checklist yang terkait dengan indikator yang terkait dengan pelaksanaan yang berhubungan dengan aspek budaya.

(3) Penanganan Atas Temuan Audit

Hasil dari temuan audit akan ditindaklanjuti dalam bentuk analisis penyebab dari ketidaksesuaian yang dimaksud untuk kemudian dilakukan proses penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan atas temuan audit yang dimaksudkan tersebut.

Lalu bagaimana proses kegiatan audit budaya dijalankan di dalam perusahaan Anda? Berikut referensi terkait dengan persyaratan yang ditetapkan terkait dengan pelaksanaan audit budaya perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Bagaimana Mengembangkan Awareness Keamanan Pangan pada Industri Pangan

Awareness adalah hal penting yang perlu untuk dikelola oleh perusahaan agar sistem dapat berjalan dengan tepat dan efektif. Dalam beberapa kondisi perusahaan seringkali gagal dalam mencapai tingkat awareness yang baik sehingga penerapan sistem terlihat sekedar asal tempel saja sehingga tidak mencapai nilai optimal dimana kesadaran tersebut.

Lalu bagaimana proses pengembangan atas awareness tersebut dijalankan dalam perusahaan dengan tepat? Berikut ini terdapat beberapa langkah yang tepat yang dapat dijalankan oleh perusahaan

(1) Sosialisasi

Sosialisai adalah tahapan paling sederhana yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tingkat awarenessnya. Kesederhanaan ini seringkali menimbulkan rendahnya penyerapan atas konsep awareness yang dijalankan oleh perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena teknik proses sosialisasi yang dijalankan dilakukan dengan model yang tidak terlalu mengikat kepada personel. Karena proses sosialisasi itu sendiri sangat tergantung kepada individu yang menerima informasi sosialisasi.

(2) Pengembangan Budaya Perusahaan

Optimalisasi budaya perusahaan menjadi bagian penting bagaimana suatu sistem dapat terikat kepada karyawan. Konsep dari budaya perusahaan ini dikelola dalam rentang periode jangka panjang. Sehingga aplikasi yang terkait dengan penerapan dapat dijalankan dan masuk ke dalam prilaku kerja sehari-hari. Program budaya sendiri sangatlah kompleks dan perlu untuk menjadi bagian evaluasi bahwa prinsip dari pelaksanaan dijalankan dengan tepat. Tidak ada batasan waktu yang jelas, karena perubahan pola prilaku dan mindset sangat dipengaruhi oleh prilaku awal yang akan dijalankan oleh perusahaan.

(3) Pengelolaan Kepemimpinan dalam Perusahaan

Kepemimpinan menjadi bagian penting dalam pengendalian suatu sistem. Kekuatan dari kepemimpinan akan membentuk tim yang memiliki komitmen kuat dalam menjalankan sistem. Selain memberikan contoh nyata di dalam organisasi, dukungan atas pelaksanaan juga wajib untuk dijalankan. Termasuk di dalamnya adalah komitmen untuk membentuk kompetensi dalam organisasi.

Ketika perusahaan memiliki kesulitan dalam menjalankan pengelolaan awareness, ada baiknya perusahaan mempergunakan referensi eksternal yang tepat untuk memastikan adanya implementasi terkait dengan awareness tersebut. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penerapan HACCP Pada Industri Pakan

Feed Safety Management System adalah bentuk implementasi HACCP pada industri pakan. Jenis pakan apa pun sebaiknya memastikan pemenuhan terhadap persyaratan ini untuk memastikan tidak terdapat resiko kepada pasokan rantai proses berikutnya. Pengelolaan Feed Safety Management System selain dijalankan oleh industri pakan, juga diberlakukan pada pemasok industri pakan.

Langkah yang perlu dijalankan oleh industri pakan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Penerapan PRP (Pre Requsisite Program)

Penetapan atas persyaratan PRP berupa Good Manufacturing Practice serta program sanitasi. Penerapan atas GMP dijalankan sesuai dengan ISO TS 22002-6:2016 dimana persyaratan yang terkait dengan Pre Requisite Program tersebut dapat memastikan bagaimana seluruh parameter yang terkait dengan persyaratan dasar industri pakan yang aman dapat terpenuhi. Termasuk di dalamnya adalah penetapan lay out bangunan, pengelolaan limbah serta pengendalian proses.

(2) Penanganan bahaya

Penetapan atas bahaya dijalankan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang beresiko, termasuk di dalamnya adalah identifikasi atas bahaya biologi, kimia, fisik, allergen serta radiologi. Penetapan atas seluruh resiko ini dapat menjadi bagian penting untuk dilakukan penilaian. Kategori atas penilaian ditetapkan untuk dapat memisahkan atas bahaya yang signifikan dan yang tidak signifikan. Bahaya yang signifikan dikelola dalam pohon keputusan untuk kemudian dijalankan proses penetapan tindakan pengendalian. Melalui pohon keputusan, dapat ditetapkan titik kendali sebagai CCP ataupun CP.

(3) Penanganan serta Pengendalian Proses

Pelaksanaan atas kegiatan proses dijalankan dengan mempergunakan SOP (Standard Operating Procedure) serta form-form dimana kegiatan yang dimaksud untuk memastikan bahwa pengendalian yang dijalankan telah sesuai dengan standar persyaratan keamanan pakan. Kegiatan proses yang tercatat dalam SOP harus melakukan proses pengendalian dengan tepat untuk memastikan bahwa proses yang dijalankan adalah sesuai dengan keamanan pakan.

(4) Pelatihan Personel

Dimana pelatihan dijalankan untuk memastikan adanya kesadaran dari personel dengan keamanan pakan. Pelatihan yang diperlukan adalah pelatihan HACCP, GMP serta SSOP dan pengendalian bahan kimia yang dijalankan terkait dengan pencegahan atas kontaminasi. Bagaimana penanganan dan pengendalian atas personel diperlukan untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai dengan persyaratan keamanan pakan. Pengembangan personel selalu diarahkan menjadi tim keamanan pakan. Dimana tim keamanan pakan dijalankan untuk memastikan bahwa keamanan pakan dijalankan dengan tepat.

Bagaimana proses pengendalian dijalankan terkait dengan sistem keamanan pakan dilakukan? Untuk dapat memaksimalkan keamanan pakan, dimana proses pengelolaan terkait dengan keamanan pakan dijalankan dengan efektif, ada baiknya perusahaan mempergunakan referensi eksternal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Kesalahan Perusahaan Dalam Menjalankan Program Cost Saving

Untuk meningkatkan nilai kompetitif dari bisnis, tidak ada salahnya perusahaan mempertimbangkan untuk menjalankan program Cost Saving. Penerapan terkait dengan cost saving ini terkadang menjadi hal yang berat untuk perusahaan namun dalam kondisi aktualnya adalah proses yang harus dijalankan oleh organisasi. Terdapat beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dapat dihindari ketika menjalankan program cost saving. Berikut adalah beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan?

(1) Perencanaan yang Tidak Lengkap

Program cost saving bukanlah proses membuang “lemak jahat” yang sebegitu sederhananya. Namun lebih melihat kepada dampak yang akan muncul. Perencanaan dilakukan dengan memastikan bahwa output proses tetap harus dengan nilai maksimal. Perencanaan juga melihat bagaimana modifikasi proses dan sistem bisa dilakukan dengan proses cost saving tersebut. Mempertimbangkan karena program ini adalah investasi yang menjadi bagian penting dalam organisasi.

(2) Memilah biaya yang tidak tepat

Dalam proses cost saving, sebaiknya perusahaan harus berhati-hati dalam memastikan cost yang akan dilakukan proses efisiensi. Karena tidak seluruh biaya dapat diefisienkan dengan mudah. Beberapa membutuhkan analisis yang mendalam untuk dapat memastikan bahwa efisiensi yang dimaksud dapat dijalankan secara optimal.

(3) Tidak Mempertimbangkan Dampak dan Resiko

Terkadang perusahaan melihat adanya suatu variabel biaya yang terlihat sangat tinggi namun tidak memiliki fungsi langsung kepada produktifitas. Hal ini bisa saja disebabkan karena komponen biaya yang dimaksud adalah komponen biaya yang dipergunakan untuk meminimalkan resiko. Melihat pada hal yang dimaksud, ada baiknya perusahaan sangat berhati-hati dalam mengelola komponen biaya tersebut.

(4) Melihat SDM sebagai cost

Beberapa perusahaan melihat bahwa cost saving dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah SDM atau mengganti SDM dengan peranan teknologi. Pengurangan atas jumlah SDM sendiri dapat dipertimbangkan sebagai pengurangan cost, apabila tidak melihat bahwa SDM adalah aset perusahaan. Menghilangkan SDM sama dengan meminimalkan asset yang ada dalam perusahaan. Hal ini apabila tidak dijalankan dengan baik, maka akan menyebabkan kerugian perusahaan.

(5) Tidak Memberikan Persepsi Positif Terkait dengan Cost Saving

Banyak perusahaan menerapkan cost saving sebagai bentuk ancaman kepada tim yang ada dalam perusahaan. Bukan sebagai tantangan untuk meningkatkan inovasi yang ada dalam perusahaan. Ancaman tidak akan memberikan motivasi yang baik kepada karyawan dan organisasi, alih-alih mendapatkan program cost saving yang terstruktur, perusahaan malah akan menemukan permasalahan besar terkait dengan mengefisienkan biaya secara tepat.

Untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan, penerapan strategi cost saving menjadi salah satu strategi penting yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Terkadang penerapan yang salah dapat menyebabkan resiko dalam perusahaan. Lakukan proses penanganan atas cost saving yang tepat dalam perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal untuk memaksimalkan penerapan vost saving dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Sistem Anti Penyuapan ISO 37001

Dalam kondisi perekonomian yang sangat menantang, perusahaan menghadapi banyaknya tantangan atas persaingan usaha. Perusahaan harus menjalankan strategi yang tepat untuk dapat memaksimalkan strategi yang tepat dan efektif. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah menjalankan Sistem ISO 37001. Mengapa ISO 37001 dapat meningkatkan efisiensi bisnis perusahaan?

(1) Pengendalian Biaya Perusahaan Secara Tepat

Dengan menjalankan sistem anti korupsi, perusahaan memiliki standar pembiayaan biaya yang tepat dalam pengelolaan budget yang ada dalam perusahaan. Memiliki sistem manajemen yang terbebaskan dari korupsi menjadi bagian penting dari perusahaan untuk melakukan penyusunan perencanaan keuangan yang tepat dan tidak menimbulkan resiko pembiayaan dengan nilai tinggi.

(2) Memberikan Manfaat Kerbelangsungan Bisnis

Anti penyuapan membuat bisnis berjalan secara adil dan transparan. Pembentukan sistem kepegawaian dijalankan berdasarkan kompetensi, pemilihan atas vendor didasarkan pada pengukuran yang yang obyektif. Hal ini menyebabkan pengendalian bisnis dapat berjalan secara tepat dan efisien.

(3) Mengoptimalkan Produktifitas

Semangat anti korupsi dapat membuat nilai kompetitif bisnis semakin baik dan semakin profesional. Biaya yang dialokasikan terkait dengan penyuapan dapat dipergunakan untuk peningkatan kompetensi SDM dan penilaian atas sumber daya lainnya dalam perusahaan. Efisiensi yang disebabkan adanya penggunaan biaya yang berlebihan untuk penyuapan akan menjadi masalah besar dalam pengembangan bisnis selanjutnya.

(4) Meningkatkan Kepercayaan Partner Bisnis

Kepercayaan terbentuk tidak melalui penyuapan. Kepercayaan muncul karena perusahaan secara kualifikasi mampu memberikan hal yang terbaik dalam bisnis. Serta bagaimana setiap partner percaya dengan kemampuan bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan sistem manajemen anti penyuapan? Memastikan bahwa sistem anti penyuapan dapat dilakukan dalam perusahaan memberikan nilai positif yang strategis dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mendesain Ulang Skala Pengupahan Perusahaan

Saat ini banyak perusahaan yang mengalami tuntutan untuk menjadi lebih efisien. Salah satu program efisiensi yang dijalankan adalah dengan melakukan proses perampingan remunerasi. Beberapa perubahan mengambil jalan pintas dari permasalahan yang muncul dengan memotong gaji karyawan secara sepihak.

Untuk jangka pendek penyelesaian masalah ini dapat dilakukan, namun untuk jangka panjangnya, dapat menimbulkan dampak yang merugikan perusahaan. Seperti salah satunya penurunan produktifitas. Alih-alih melakukan proses pemotongan gaji sepihak, perusahaan bisa melakukan proses perombakan atas remunerasi karyawan.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan permasalahan remunerasi tersebut.

(1) Menghitung ulang produktifitas karyawan

Tidak ada salahnya perusahaan melakukan analisis produktifitas jabatan yang ideal untuk kemudian dilakukan proses perhitungan atas nilai output yang dihasilkan. Proses rasionalisasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi bobot yang ada.

(2) Kajian atas grade jabatan

Apabila memang dibutuhkan, penetapan atas fungsi dan jabatan dapat dikaji. Kebutuhan atas jumlah dan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian penting dalam proses tersebut. Penetapan kualifikasi jabatan ditetapkan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang secara aktual sedang dihadapi oleh perusahaan.

(3) Penetapan atas pengendalian budget perusahaan

Budget memegang peranan penting dalam perhitungan remunerasi. Lakukan analisis ketersediaan budget perusahaan berdasarkan pada rasio produktifitas. Restrukturisasi kembali skala pengupahan berdasarkan pada budget yang tersedia.

Proses perhitungan remunerasi ini menjadi bagian penting dalam organisasi untuk meningkatkan produktifitas dan loyalitas karyawan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengelola remunerasi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Menyusun Sistem Penggajian Retail

Perusahaan retail saat ini sedang berhadapan dengan tantangan yang cukup besar. Bagaimana menyeimbangkan antara biaya operasional dengan pendapatan dari perusahaan. Mengurangi outlet dan karyawan menjadi salah satu pilihan seperti pisau bermata dua. Di lain pihak dapat mengurangi beban biaya perusahaan, namun di lain pihak dapat menghilangkan potensi dari pendapatan.

Pengurangan karyawan juga dapat menimbulkan tantangan tersendiri, hal ini dikarenakan mengingat nilai yang perusahaan telah investasikan terkait dengan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) juga tidak sedikit. Untuk dapat menyeimbangkan antara kebutuhan dan kepentingan perusahaan tersebut, maka berikut ini adalah tahapan yang dapat dijalankan oleh konsultan terkait dengan penetapan sistem remunerasi perusahaan retail.

(1) Penetapan Fungsi Core Business dan Support dalam Perusahaan

Core business dalam retail harus didefinisikan ulang. Lakukan analisis terkait dengan identifikasi perubahan pada bisnis retail. Apabila aktifitas penjualan dijalankan secara digital maka core business yang ditetapkan adalah unit kerja digital. Ada baiknya perusahaan melakukan transformasi bisnis dengan tepat untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan dengan tepat.

(2) Penetapan Desain Kompensasi Sales Operation

Retail sangat berhubungan dengan sales dan teknik sales dijalankan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan jenis produk. Penetapan kompetensi yang tepat dalam bidang sales akan mengidentifikasi nilai budget yang harus dikeluarkan perusahaan sesuai dengan persyaratan sales tersebut. Setelah dilakukan penetapan kompetensi yang dimaksud, maka ditetapkan sistem remunerasi berdasarkan pada gaji pokok serta tunjangan yang terkait dengan intensif penjualan.

(3) Desain Bonus dan Reward yang Tepat

Retail sangat berhubungan dengan SDM, sehingga sangat tepat apabila menetapkan sistem pengukuran prestasi karyawan yang dilengkapi dengan bonus dan reward.

Bagaimana penyusunan sistem remunerasi dalam Sistem Manajemen Retail Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan penetapan sistem kompenasi yang dimaksud. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)