Penerapan keamanan pangan adalah langkah yang sangat strategis dan tepat pada bisnis catering/food service. Dengan semakin berkembangnya bisnis, Sistem Manajemen Keamanan Pangan dapat membantu penigkatan kepercayaan pelanggan kepada bisnis penyediaan makanan. Meskipun bagi banyak usaha hal ini menambah biaya operasional, namun patut dipikirkan bahwa penerapan ini dapat mengendalikan resiko bisnis.
Untuk perusahaan catering/food service apabila ingin menerapkan keamanan pangan, ada baiknya memahami prinsip dasar yang mungkin sudah mulai dipertimbangkan sebagai tahapan implementasi awal.
(1) Penetapan Atas GCP (Good Catering Practice)
Prinsip dasar atas Good Catering Practice meliputi beberapa aspek yang penting seperti lay out, kondisi bangunan serta fasilitas atas pengolahan produk. Pengendalian ini dilakukan untuk dapat meminimalkan atas kontaminasi silang dalam proses pengolahan produk. Dibandingkan dengan industri pengolahan pangan, sektor katering memiliki keberagaman bahan baku yang lebih bervariasi. Tentu saja ini dapat menimbulkan resiko yang tinggi dalam pengolahannya. Dalam penerapan Good Catering Practice, pemisahan atas pengolahan dan proses dijalankan sesuai dengan seksi/ unit pengolahan. Pengelompokan pengolahan dijalankan berdasarkan pada jenis kategori resiko produk.
(2) Pengolah Pangan/ Penjamah Pangan
Personel yang menjalankan proses pengolahan produk sebaiknya mendapatkan pelatihan yang terkait dengan proses pengolah pangan/ penjamah pangan. Salah satu pelatihan yang diperlukan adalah pelatihan HACCP sebagai dasar untuk menjalankan proses pengolahan pangan yang sesuai dengan persyaratan keamanan pangan dasar. Pengolah pangan diharapkan selain mampu mengolah produk menjadi makanan yang enak untuk dikonsumsi, juga dapat menghasilkan produk yang aman dan bersih. Selain mampu dalam mengimplementasikan, pengolah pangan juga berkewajiban untuk dapat menjalankan personal hygiene termasuk juga untuk menjaga kesehatan personel agar tidak menularkan penyakit melalui makanan.
(3) Implementasi Atas PRP (Pre Requisite Program)
Proses implementasi atas PRP (Pre Requisite Program) dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam prinsip keamanan pangan. Seperti memperhatikan infrastruktur pendukung yang menjadi bagian penting dari proses keamanan pangan. Selain fasilitas infrastruktur, fasilitas lainnya harus dapat terkait dengan pengendalian hama, personal hygiene serta penanganan limbah. Ketetapan terkait dengan status PRP menjadi bagian utama dan mengikat dalam persyaratan keamanan pangan.
(4) Pelayanan Pelanggan
Konsep pelayanan pelanggan pada food service/catering menjadi hal yang penting untuk dilakukan proses pengendalian. Bagaimana memastikan proses penyediaan atas makanan ini aman untuk pelanggan. Bagaimana konsep penanganan produk dapat dijalankan secara higienis dan terhindar dari resiko adanya potensi bahaya. Penyediaan makanan harus mempehatikan waktu serta temperatur dari proses penyajian. Proses pengiriman atas makanan juga penting untuk memastikan bahwa produk pangan tersebut tetap aman sampai ke tujuan pelanggan. Pengemasan atas produk juga menjadi bagian penting bagaimana produk dapat dijaga untuk memastikan keamanannya.
Penetapan atas keamanan pangan pada industri food service/ catering menjadi hal penting untuk menjaga keamanan pangan dan kesehatan konsumen. Penanganan dan pengendalian dapat dilengkapi dengan menjalankan proses sertifikasi keamanan pangan, seperti HACCP, FSSC atau ISO 22000. Perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan sertifikasi untuk dapat meningkatkan jaminan produk kepada pelanggan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)