Penerapan VACCP yang Efektif Dalam Industri Pangan/ Kemasan

Dalam menjalankan sistem manajemen keamanan pangan, khususnya yang terkait dengan proses sertifikasi yang berbasiskan pada GFSI (Global Food Safety Initiative), dimana penerapan atas VACCP adalah suatu mandatory yang penting untuk dijalankan. Sedikit berbeda dengan prinsip pengendalian HACCP. Penerapan VACCP lebih terfokus kepada pengendalian atas bahaya yang menjadi bahaya dengan motivasi ekonomi.

Penerapan atas bahaya ini dapat dijalankan dengan pengendalian sebagai berikut:

(1) Pengendalian Pemasok

Industri wajib untuk mengetahui issue yang muncul yang dapat menjadi resiko adanya fraud pada bahan baku. Aktifitas seperti impor dan penetapan rantai pasokan yang luas akan membuka resiko fraud terbuka lebar bagi perusahaan. Selain dengan mengandalkan sertifikasi keamanan pangan (BRCGS ataupun FSSC, serta sertifikasi GFSI lainnya), perusahaan dapat menerapkan audit supplier dimana kegiatan mengunjungi dan memeriksa dilakukan langsung ke pemasok. Supplier dengan jarak pengendalian jauh dan pembelian dengan jumlah banyak dapat memberikan resiko tinggi adanya resiko Food Fraud.

(2) Pengendalian Internal Perusahaan

Food Fraud tidak hanya muncul pada pemasok saja. Bagi perusahaan yang menerapkan VACCP lebih terfokus kepada supplier, mungkin ada baiknya memeriksa kembali bagaimana pengendalian internal dijalankan untuk melakukan penanganan atas fraud yang muncul dalam perusahaan. Bagaimana proses pembelian dilakukan, audit internal bahkan penetapan rotasi ataupun mutasi personel dapat menjadi bagian pengendalian yang dapat dilakukan.

(3) Penetapan Komitmen Manajemen

Dalam beberapa kasus seringkali ditemukan bahwa penyimpangan yang terkait dengan fraud seringkali dilakukan oleh manajemen perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen manajemen terkait dengan integritas kualitas dan keamanan pangan belum terbentuk secara maksimal.

Menjalankan VACCP dapat dilakukan dengan penetapan komitmen, pengendalian internal dan eksternal. Bagi perusahaan, penerapan ini harus dilakukan secara konsisten dan dipastikan tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanannya. Untuk dapat menerapkan dengan tepat, ada baiknya perusahaan mempelajari prinsip VACCP melalui referensi eksternal yang tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

5 Kesalahan Perusahaan Dalam Menjalankan Program Cost Saving

Untuk meningkatkan nilai kompetitif dari bisnis, tidak ada salahnya perusahaan mempertimbangkan untuk menjalankan program Cost Saving. Penerapan terkait dengan cost saving ini terkadang menjadi hal yang berat untuk perusahaan namun dalam kondisi aktualnya adalah proses yang harus dijalankan oleh organisasi. Terdapat beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dapat dihindari ketika menjalankan program cost saving. Berikut adalah beberapa hal yang perlu untuk dipertimbangkan?

(1) Perencanaan yang Tidak Lengkap

Program cost saving bukanlah proses membuang “lemak jahat” yang sebegitu sederhananya. Namun lebih melihat kepada dampak yang akan muncul. Perencanaan dilakukan dengan memastikan bahwa output proses tetap harus dengan nilai maksimal. Perencanaan juga melihat bagaimana modifikasi proses dan sistem bisa dilakukan dengan proses cost saving tersebut. Mempertimbangkan karena program ini adalah investasi yang menjadi bagian penting dalam organisasi.

(2) Memilah biaya yang tidak tepat

Dalam proses cost saving, sebaiknya perusahaan harus berhati-hati dalam memastikan cost yang akan dilakukan proses efisiensi. Karena tidak seluruh biaya dapat diefisienkan dengan mudah. Beberapa membutuhkan analisis yang mendalam untuk dapat memastikan bahwa efisiensi yang dimaksud dapat dijalankan secara optimal.

(3) Tidak Mempertimbangkan Dampak dan Resiko

Terkadang perusahaan melihat adanya suatu variabel biaya yang terlihat sangat tinggi namun tidak memiliki fungsi langsung kepada produktifitas. Hal ini bisa saja disebabkan karena komponen biaya yang dimaksud adalah komponen biaya yang dipergunakan untuk meminimalkan resiko. Melihat pada hal yang dimaksud, ada baiknya perusahaan sangat berhati-hati dalam mengelola komponen biaya tersebut.

(4) Melihat SDM sebagai cost

Beberapa perusahaan melihat bahwa cost saving dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah SDM atau mengganti SDM dengan peranan teknologi. Pengurangan atas jumlah SDM sendiri dapat dipertimbangkan sebagai pengurangan cost, apabila tidak melihat bahwa SDM adalah aset perusahaan. Menghilangkan SDM sama dengan meminimalkan asset yang ada dalam perusahaan. Hal ini apabila tidak dijalankan dengan baik, maka akan menyebabkan kerugian perusahaan.

(5) Tidak Memberikan Persepsi Positif Terkait dengan Cost Saving

Banyak perusahaan menerapkan cost saving sebagai bentuk ancaman kepada tim yang ada dalam perusahaan. Bukan sebagai tantangan untuk meningkatkan inovasi yang ada dalam perusahaan. Ancaman tidak akan memberikan motivasi yang baik kepada karyawan dan organisasi, alih-alih mendapatkan program cost saving yang terstruktur, perusahaan malah akan menemukan permasalahan besar terkait dengan mengefisienkan biaya secara tepat.

Untuk dapat meningkatkan daya saing perusahaan, penerapan strategi cost saving menjadi salah satu strategi penting yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Terkadang penerapan yang salah dapat menyebabkan resiko dalam perusahaan. Lakukan proses penanganan atas cost saving yang tepat dalam perusahaan. Tidak ada salahnya perusahaan mempergunakan referensi eksternal untuk memaksimalkan penerapan vost saving dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Sistem Anti Penyuapan ISO 37001

Dalam kondisi perekonomian yang sangat menantang, perusahaan menghadapi banyaknya tantangan atas persaingan usaha. Perusahaan harus menjalankan strategi yang tepat untuk dapat memaksimalkan strategi yang tepat dan efektif. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah menjalankan Sistem ISO 37001. Mengapa ISO 37001 dapat meningkatkan efisiensi bisnis perusahaan?

(1) Pengendalian Biaya Perusahaan Secara Tepat

Dengan menjalankan sistem anti korupsi, perusahaan memiliki standar pembiayaan biaya yang tepat dalam pengelolaan budget yang ada dalam perusahaan. Memiliki sistem manajemen yang terbebaskan dari korupsi menjadi bagian penting dari perusahaan untuk melakukan penyusunan perencanaan keuangan yang tepat dan tidak menimbulkan resiko pembiayaan dengan nilai tinggi.

(2) Memberikan Manfaat Kerbelangsungan Bisnis

Anti penyuapan membuat bisnis berjalan secara adil dan transparan. Pembentukan sistem kepegawaian dijalankan berdasarkan kompetensi, pemilihan atas vendor didasarkan pada pengukuran yang yang obyektif. Hal ini menyebabkan pengendalian bisnis dapat berjalan secara tepat dan efisien.

(3) Mengoptimalkan Produktifitas

Semangat anti korupsi dapat membuat nilai kompetitif bisnis semakin baik dan semakin profesional. Biaya yang dialokasikan terkait dengan penyuapan dapat dipergunakan untuk peningkatan kompetensi SDM dan penilaian atas sumber daya lainnya dalam perusahaan. Efisiensi yang disebabkan adanya penggunaan biaya yang berlebihan untuk penyuapan akan menjadi masalah besar dalam pengembangan bisnis selanjutnya.

(4) Meningkatkan Kepercayaan Partner Bisnis

Kepercayaan terbentuk tidak melalui penyuapan. Kepercayaan muncul karena perusahaan secara kualifikasi mampu memberikan hal yang terbaik dalam bisnis. Serta bagaimana setiap partner percaya dengan kemampuan bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan sistem manajemen anti penyuapan? Memastikan bahwa sistem anti penyuapan dapat dilakukan dalam perusahaan memberikan nilai positif yang strategis dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengefisienkan Struktur Organisasi Sales Perusahaan

Ketika menghadapi hambatan sales/penjualan, perusahaan melihat bahwa peranan Sales untuk ditingkatkan. Namun selain dengan menambah personel sales, peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan perbagikan organisasi sales perusahaan. Lalu bagaimana cara yang paling efektif dalam organisasi untuk mendesain organisasi yang optimal untuk sales perusahaan. Lalu bagaimana cara yang dapat perusahaan untuk mendesain struktur organisasi yang efisien pada divisi sales?

(1) Melakukan Pengukuran Potensi Penjualan

Analisis atas potensi penjualan menjadi salah satu strategi penting yang ditetapkan dari awal ketika perusahaan melakukan proses penetapan strategi penjualan. Pemahaman penting atas potensi sales ini lah yang nantinya akan ditetapkan dalam budget organisasi perusahaan. Identifikasi potensi atas sales menjadi bagian penting bagaimana suatu perusahaan akan membentuk struktur organisasi. Potensi yang dapat diserap oleh pasar ini harus dibedakan antara pasar digital atau pasar konvensional. Dari sinilah proses penetapan potensi dilakukan.

(2) Mendesain Mitra Penjualan

Perusahaan sebagai principal diharapkan mengembangkan level/ lapisan dari mekanisme penjualannya. Pengembangan mitra ini menjadi bagian penting untuk mengoptimalkan proses penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Mitra perlu untuk dilatih untuk dapat secara loyal dan produktif menjalankan proses penjualan. Mitra penjualan juga perlu untuk diberikan insentif dan remunerasi atas kegiatan penjualan yang dijalankannya.

(3) Mengembangkan Daya Dukung Penjualan dan Konsumen

Memastikan bagaimana proses penjualan dapat dijalankan untuk memastikan pelanggan mendapatkan layanan yang tepat. Program pengembangan atas kepercayaan pelanggan juga harus dilengkapi dengan program bagaimana meningkatkan penjualan secara efektif, seperti promosi dan marketing komunikasi. Menciptakan interaksi antara merk dengan penjualan menjadi lebih maksimal adalah satu daya tarik tersendiri bagi pelanggan.

Berdasarkan pada informasi di atas, perusahaan dapat mendesain organisasi yang tepat dan efektif. Termasuk di dalamnya memastikan bahwa setiap program yang dijalankan adalah program yang paling tepat terkait dengan struktur organisasi.

Bagaimana perusahaan Anda mengembangkan mekanisme penjualan dan desain organisasi atas sales dan marketing? Sebaiknya perusahaan mendesain organisasi yang efektif untuk memaksimalkan penjualan yang ada. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun Business Continuity Plan dalam Perusahaan

Saat ini, perusahaan dituntut untuk melakukan penilaian resiko bisnis secara tepat. Dalam kondisi dengan resiko tertentu, business continuity plan harus didesain untuk memastikan bagaimana proses dijalankan. Tentu saja penyusunan business continuity plan ini adalah sangat penting, tidak hanya memastikan keberlanjutan dari supply chain management, penetapan atas business continuity plan itu sendiri menjadi bagian penting yang harus disusun oleh perusahaan.

Lalu bagaimana penetapan atas business continuity plan dijalankan dalam perusahaan? Perusahaan harus bisa memastikan bahwa business continuity plan adalah bagian penting yang menjadi strategi bagaimana perusahaan dapat bertahan dalam kondisi tersulit yang ditemukan. Konsep ini muncul sebagai bentuk komitmen untuk dapat mengkonsistenkan jalannya perusahaan meskipun resiko bisnis muncul. Berikut ini adalah tahapan yang dapat perusahaan lakukan untuk menyusun business continuity plan.

(1) Memahami resiko bisnis dengan tepat

Perusahaan diharapkan mengidentifikasi setiap resiko bisnis yang ada. Setiap resiko bisnis dilakukan penilaian untuk memastikan resiko tersebut masuk ke dalam kategori yang membutuhkan adanya penetapan sistem Business Continuity Plan. Apabila penilaian atas resiko tersebut menunjukkan bahwa resiko tersebut harus dikelola melalui Business Continuity Plan maka dipastikan penetapan Business Continuity Plan dijalankan.

(2) Menetapkan Tim Pelaksana Business Continuity Plan

Alternate system perlu untuk ditetapkan dalam memastikan bagaimana perencanaan atas keberlangsungan sistem. Melihat pada point yang dimaksud, sangat diperlukan adanya pemastian bagaimana pelaksanaan business continuity tersebut dijalankan dalam organisasi dalam bentuk penetapan tim yang kuat. Tim yang dimaksud bertanggung jawab secara penuh untuk menjalankan business continuity plan yang dimaksud.

(3) Menyusun Tahapan Busines Continuity Plan

Perusahaan diminta untuk mendesain contingency plan atas skenario-skenario yang akan muncul terkait dengan bagaimana perencanaan keberlangsungan proses dijalankan. Komunikasi dengan pihak customer/buyer dijalankan untuk memastikan bagaimana proses keberlangsungan bisnis akan secara terus-menerus berjalan.

Bagaimana dengan pelaksanaan Business Continuity Plan di perusahaan Anda? Lakukan penetapan sistem yang efektif untuk dapat memastikan bahwa perencanaan bisnis dapat berjalan secara efektif. Penyusunan SOP adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnis dengan tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengembangan Strategi Bisnis yang Tepat Dalam Industri Pengolahan Sarang Burung Walet

Sarang burung walet adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia. Namun, meskipun memiliki nilai produktifitas tinggi, kualitas maupun keunggulan produk dari sarang burung walet di Indonesia kurang kompetitif. Hal ini lebih disebabkan karena pengolahan atas produk sarang burung walet lebih terfokus kepada pengolahan bahan baku dan pencucian yang meskipun rumit tidak memiliki aspek keunggulan yang kompetitif.

Untuk dapat lebih mengembangkan nilai produk, tidak ada salahnya pengusaha ataupun perusahaan sarang burung walet untuk lebih mengoptimalkan strategi bisnis yang dijalankan. Berikut ini adalah strategi yang dapat dilakukan untuk dapat lebih meningkatkan nilai produk sarang burung walet tersebut.

(1) Inovasi Produk

Pengembangan inovasi produk dapat dilakukan melalui perbaikan teknis pengemasan atau pengembangan varietas produk. Produk turunan atas sarang burung walet dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif untuk dapat mengembangkan produk. Pengembangan produk turunan ini dapat menjadi manfaat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bisnia lebih tinggi.

(2) Pengembangan Teknologi

Teknologi proses dan pengemasan menjadi alternatif yang dapat dikembangkan oleh industri pengolahan sarang burung walet dalam meningkatkan nilai produk. Kualitas kemasan yang tepat dapat memperpanjang nilai simpanpada produk. Teknologi juga mempertimbangkan aspek keamanan pangan pada produk yang dapat meningkatkan nilai kepercayaan konsumen.

(3) Peningkatan Skill SDM

Industri pengaolahan sarang burung walet adalah industri yang mengedepankan skill (keahlian) dari SDM (Sumber Daya Manusia) untuk melakukan penanganan atas produk. Proses peningkatan SDM baik dari kompetensi maupun ketaatan atas aturan menjadi hal penting untuk memastikan konsistensi kualitas dijalankan.

Pengembangan investasi dalam industri sarang burung walet merupakan peluang yang baik sebagai alternatif dari pengembangan usaha. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan manajemen pengelolaan bisnis Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mengembangkan Model Bisnis Retail yang Efektif dalam Bisnis Kuliner

Bisnis kuliner adalah bisnis yang sangat kompetitif berkembang. Secara bisnis, peluang usaha atas sektor kuliner memiliki pasar yang terus meningkat, namun secara model bisnis banyak pemain sektor kuliner tidak dapat mengembangkan model bisnis yang optimal. Untuk dapat meningkatkan proses pengembangan bisnis terkait dengan manajemen retail, berikut ini adalah beberapa type model bisnis kuliner yang dapat dikembangkan oleh pemain usaha dalam bidang kuliner itu sendiri.

(1) Retail Food Service

Bisnis ini berkembang dengan mengedapnkan pengalaman dari pelaku usaha terkait dengan proses bisnis yang dikembangkan. Kedekatan fisik terhadap pelanggan dikedepankan untuk memastikan bahwa setiap karyawan memahami bahwa pelayanan verbal dalam bentuk komunikasi dapat dijalankan secara maksimal. Penampilan dari outlet, pramusaji dan hidangan menjadi daya tarik khusus selain rasa makanan.

(2) On line retail

On line retail berkembang seiring dengan pengembangan bisnis digital. Konsep dalam pengembangan model bisnis retail digital yang berkembang adalam bagaimana konsumen bisa mengakses bisnis kuliner yang ada dengan mengoptimalkan portal teknologi digital. Pengelolaan atas bisnis digital bisa dijalankan baik melalui portal on line yang tersedia maupun dengan mengembangkan portal on line tersendiri. Terdapat hal positif dalam mengelola portal on line sendiri, dimana perusahaan dapat mengembangkan promosi dalam portal on line. Keterikatan pelanggan kepada bisnis akan lebih kuat apabila dibandingkan mempergunakan portal yang dijalankan bersamaan dengan portal lainnya.

(3) Corporate Retail

Pengelolaan corporate retail dijalankan sebagai bentuk bagaimana bisnis bisa bermodifikasi dengan tepat terkait dengan B To B strategic. Pengembangan bisnis dalam bentuk kemitraan, maupun pembuatan produk untuk retail corporate juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan strategi dalam perusahaan. Dimana secara bisnis corporate retail juga dapat memberikan jaminan pengembangan produk dan kualitas secara tepat.

Bagaimana pun pengelolaan strategi yang dijalankan dalam bisnis kuliner, adalah menjadi bagian penting bagi perusahaan untuk dapat mempertimbangkan referensi eksternal yang tepat. Dimana dalam referensi eksternal tersebut, perusahaan dapat lebih mengoptimalkan business plan dan business strategy sehingga mencapai nilai yang lebih maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mendesain Ulang Skala Pengupahan Perusahaan

Saat ini banyak perusahaan yang mengalami tuntutan untuk menjadi lebih efisien. Salah satu program efisiensi yang dijalankan adalah dengan melakukan proses perampingan remunerasi. Beberapa perubahan mengambil jalan pintas dari permasalahan yang muncul dengan memotong gaji karyawan secara sepihak.

Untuk jangka pendek penyelesaian masalah ini dapat dilakukan, namun untuk jangka panjangnya, dapat menimbulkan dampak yang merugikan perusahaan. Seperti salah satunya penurunan produktifitas. Alih-alih melakukan proses pemotongan gaji sepihak, perusahaan bisa melakukan proses perombakan atas remunerasi karyawan.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan permasalahan remunerasi tersebut.

(1) Menghitung ulang produktifitas karyawan

Tidak ada salahnya perusahaan melakukan analisis produktifitas jabatan yang ideal untuk kemudian dilakukan proses perhitungan atas nilai output yang dihasilkan. Proses rasionalisasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi bobot yang ada.

(2) Kajian atas grade jabatan

Apabila memang dibutuhkan, penetapan atas fungsi dan jabatan dapat dikaji. Kebutuhan atas jumlah dan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian penting dalam proses tersebut. Penetapan kualifikasi jabatan ditetapkan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang secara aktual sedang dihadapi oleh perusahaan.

(3) Penetapan atas pengendalian budget perusahaan

Budget memegang peranan penting dalam perhitungan remunerasi. Lakukan analisis ketersediaan budget perusahaan berdasarkan pada rasio produktifitas. Restrukturisasi kembali skala pengupahan berdasarkan pada budget yang tersedia.

Proses perhitungan remunerasi ini menjadi bagian penting dalam organisasi untuk meningkatkan produktifitas dan loyalitas karyawan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengelola remunerasi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Menyusun Sistem Penggajian Retail

Perusahaan retail saat ini sedang berhadapan dengan tantangan yang cukup besar. Bagaimana menyeimbangkan antara biaya operasional dengan pendapatan dari perusahaan. Mengurangi outlet dan karyawan menjadi salah satu pilihan seperti pisau bermata dua. Di lain pihak dapat mengurangi beban biaya perusahaan, namun di lain pihak dapat menghilangkan potensi dari pendapatan.

Pengurangan karyawan juga dapat menimbulkan tantangan tersendiri, hal ini dikarenakan mengingat nilai yang perusahaan telah investasikan terkait dengan kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) juga tidak sedikit. Untuk dapat menyeimbangkan antara kebutuhan dan kepentingan perusahaan tersebut, maka berikut ini adalah tahapan yang dapat dijalankan oleh konsultan terkait dengan penetapan sistem remunerasi perusahaan retail.

(1) Penetapan Fungsi Core Business dan Support dalam Perusahaan

Core business dalam retail harus didefinisikan ulang. Lakukan analisis terkait dengan identifikasi perubahan pada bisnis retail. Apabila aktifitas penjualan dijalankan secara digital maka core business yang ditetapkan adalah unit kerja digital. Ada baiknya perusahaan melakukan transformasi bisnis dengan tepat untuk dapat meningkatkan penjualan perusahaan dengan tepat.

(2) Penetapan Desain Kompensasi Sales Operation

Retail sangat berhubungan dengan sales dan teknik sales dijalankan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan jenis produk. Penetapan kompetensi yang tepat dalam bidang sales akan mengidentifikasi nilai budget yang harus dikeluarkan perusahaan sesuai dengan persyaratan sales tersebut. Setelah dilakukan penetapan kompetensi yang dimaksud, maka ditetapkan sistem remunerasi berdasarkan pada gaji pokok serta tunjangan yang terkait dengan intensif penjualan.

(3) Desain Bonus dan Reward yang Tepat

Retail sangat berhubungan dengan SDM, sehingga sangat tepat apabila menetapkan sistem pengukuran prestasi karyawan yang dilengkapi dengan bonus dan reward.

Bagaimana penyusunan sistem remunerasi dalam Sistem Manajemen Retail Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan penetapan sistem kompenasi yang dimaksud. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menyusun Skala Pengupahan yang Efektif

Saat ini, banyak perusahaan menjalankan program cost saving. Salah satu program cost saving yang seringkali perusahaan lakukan adalah dengan melakukan program efisiensi dalam proses penggajian karyawan. Meskipun menjadi alternatif dalam program efisiensi, perusahaan sendiri harus memperhatikan sistem dan skala pengupahan yang tepat dan efektif untuk dijalankan dalam perusahaan.

Berikut ini adalah tahapan penting yang perusahaan harus perhatikan dalam mendesain skala pengupahan.

(1) Penetapan Kelas Jabatan dalam Organisasi

Melakukan penetapan kelas jabatan dalam organisasi. Selang penetapan kelas jabatan itu sendiri ditetapkan berdasarkan pada besarnya organisasi ataupun dengan bentuk dari struktur organisasi. Penetapan kelas jabatan itu sendiri juga harus mengakomodasi pada aspek struktural dan fungsional dalam organisasi.

(2) Penetapan Grade Jabatan

Skala pengupahan yang ditetapkan dalam perusahaan harus memastikan bahwa penetapan tabulasi dilakukan berdasarkan pada kompetensi, beban kerja serta resiko. Dari aspek inilah dilakukan penetapan grade jabatan dalam perusahaan.

(3) Menetapkan Skala Pengupahan

Pengelompokan status skala pengupahan tersebut ke dalam bentuk parameter pengupahan dasar yang ditetapkan oleh pemerintah, benchmark dari referensi perusahaan sejenis, serta melakukan proses penyusunan berdasarkan pada data penggajian yang sudah ada. Teknik pengolahan atas data-data ini kemudian disajikan dalam bentuk tabel untuk kemudian dilakukan penetapan atas pengendalian pengupahan yang dijalankan dalam perusahaan.

(4) Penetapan Variabel Remunerasi

Penetapan tunjangan khusus juga menjadi pertimbangan dalam penyusunan sistem pengupahan. Penetapan tunjangan dijalankan dengan pertimbangan faktor struktural, aspek fungsional, kompetensi khusus serta resiko tertentu yang ditetapkan melalui kebijakan khusus dalam perusahaan.

Bagaimana penyusunan skala pengupahan yang dijalankan dalam perusahaan Anda? Lakukan proses penyusunan skala pengupahan yang tepat dan efektif untuk memastikan sistem penggajian dalam perusahaan Anda dijalankan dengan tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)