5 Hal Penting yang Tidak Boleh Dilupakan Perusahaan Ketika Menyusun Peraturan Perusahaan

Ketika perusahaan akan melakukan penyusunan peraturan perusahaan. Adalah penting untuk memastikan bahwa peraturan perusahaan tidak hanya menjadi suatu tatanan administratif yang menjadi bagian penting dari regulasi, namun juga menjadi bagian penting sebagai bentuk pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia). Peraturan perusahaan yang efektif tidak hanya sebagai bentuk komitmen atas kepatuhan namun juga mendudukkan hak dan kewajiban atas tenaga kerja secara seimbang.

(1) Memastikan Seluruh Atas Hak dan Kewajiban Terpenuhi

Perusahaan harus dapat memahami regulasi secara tepat, termasuk perihal mengenai hak dan kewajiban dari karyawan.  Aspek atas hak dan kewajiban tersebut harus dipastikan dijalankan sesuai dengan regulasi terkait dengan penetapan atas hak dan kewajiban karyawan terebut.

(2) Mendefinisikan Status Kepegawaian

Menjadi bagian penting dalam perusahaan untuk dapat mendefinisikan status kepegawaian yang dialokasikan untuk karyawan. Penetapan atas kontrak serta status percobaan juga harus dipastikan dijalankan berdasarkan standar dan regulasi yang dipersyaratkan.

(3) Sanksi dan Penghargaan Karyawan

Dalam peraturan perusahaan, terdapat penetapan atas sanksi dan penghargaan yang dialokasikan perusahaan kepada karyawan. Definisi serta penjelasan atas seluruh pengenaan terkait sanksi dan penghargaan menjadi penting untuk diinformasikan dalam peraturan perusahaaan.

(4) Program Terminasi Karyawan

Bagi karyawan, kepastian atas hak yang didapatkan serta pengaturan apabila terdapat proses pemutusan hubungan kerja menjadi bagian penting ketika proses terminasi dijalankan.  Bagaimana konsep dari pengelolaan terminasi tersebut diaplikasikan sebaiknya secara detail menjadi bagian yang diinformasikan.

(5) Tunjangan Karyawan

Pemberian tunjangan adalah suatu kebijakan yang menjadi alokasi penting untuk disampaikan di dalam peraturan perusahaan. Kebijakan terkait dengan tunjangan karyawan menjadi bagian penting untuk dialokasikan dalam peraturan perusahaan.

Bagaimana penerapan dari peraturan perusahaan dijalankan dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bagaimana program manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dijalankan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Advertisement

Teknik Mengaplikasikan Arsitektur Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam menjalankan Sistem Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), perusahaan harus dapat dipastikan menjalankan aplikasi manajemen SDM dengan tepat. Salah satu pendekatan efektif yang dijalankan untuk mengaplikasikan manajemen SDM adalah dengan mempergunakan teknik struktur dari arsitektur manajemen SDM.  Gambaran dari arsitektur manajemen SDM nya adalah sebagai berikut.

diagram-hr

Detail dari program aplikasi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

(1) HR Service

Proses operasional layanan yang dijalankan terkait dengan hak dan kewajiban SDM (Sumber Daya Manusia) seperti layanan atas rekruitmen, kompensasi/ remunerasi,  serta administrasi kepersonaliannya yang menyangkut hak dan kewajiban.

(2) HR System

Penetapan atas sistem SDM (Sumber Daya Manusia) yang terstruktur dalam bentuk sistem. Sistem ini disusun berdasarkan business process perusahaan dan kemudian menempatkan posisi HR sebagai pendukung business process. Termasuk di dalamnya adalah penetapan peraturan atas regulasi maupun aspek hukum yang mengikat dalam sistem.

(3) HR Strategy

Penetapan strategi dan kebijakan yang disusun oleh perusahaan sebagai bentuk pemastian terkait dengan arahan manajemen untuk memperjelas aplikasi dari aspek  peraturan perusahaan. Stategi lebih mengutamakan arahan yang dipergunakan untuk menetapkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan nilai kinerja SDM (Sumber Daya Manusia)

Bagaimana perusahaan Anda menerapkan sistem manajemen SDM? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan sistem manajemen SDM dijalankan secara tepat dan maksimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Teknik yang Tepat dalam Menangani Karyawan yang Bermasalah

Dalam beberapa kondisi, perusahaan seringkali dihadapkan dengan karyawan-karyawan bermasalah. Permasalahan dapat berbentuk permasalahan administratif ataupun permasalahan kedisiplinan. Perusahaan sendiri seringkali sudah menerapkan sanksi atas permasalahan tersebut, namun terkadang permasalahan atas kedisiplinan/ administratif juga masih muncul.

Lalu bagaimana teknik yang tepat dalam menangani karyawan yang bermasalah? Terdapat beberapa teknik yang dapat perusahaan gunakan untuk melakukan proses penanganan terhadap karyawan yang bermasalah.

(1) Coaching Program

Teknik pendekatan yang dilakukan secara khusus untuk melakukan proses pendampingan karyawan untuk menghindari konflik ataupun stress kerja yang berlebihan. Pendampingan dalam bentuk coaching tersebut dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menjalani program. Memastikan perubahan yang muncul berdasarkan keputusan dari karyawan.

(2) Intervensi Kelompok

Salah satu faktor masalah dari karyawan harus dilakukan proses pengkajian. Pengkajian juga dilakukan dengan melihat prilaku organisasi dan kelompok kerja dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan. Melakukan program intervensi untuk dapat mengubah prilaku individu berdasarkan pada intervensi kelompok.

(3) Penyusunan Desain Secara  Sanksi Sistematis

Bagaimana perusahaan menyusun dan menetapkan desain sanksi yang tepat dan sistematis dalam proses kerja. Sanksi melibatkan penekanan bukan hanya penalti individual namun juga dijalankan pada penalti kelompok. Dimana penerapan sanksi dijalankan pada kelompok kerja dan individual.

Bagaimana proses penanganan karyawan bermasalah dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal dengan tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pengendalian Manajemen Investasi SDM (Sumber Daya Manusia) dalam Perusahaan

Saat ini, pemahaman atas pentingnya Sumber Daya Manusia telah mengubah persepsi dari karakteristik SDM itu sendiri. Dimana yang sebelumnya terbatas pada sumber daya (resources) menjadi capital (asset). Sebagaimana dengan asset, perusahaan harus mengelola asset yang dimilikinya agar nilai asset tidak mengalami penurunan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan proses pengendalian asset yang

(1) Penilaian atas Asset

Proses penilaian terkait dengan asset dijalankan dengan melakukan penilaian atas nilai asset yang dimiliki. Perusahaan melakukan evaluasi atas nilai berdasarkan pada parameter kompetensi serta nilai achievement (pencapaian) yang dimiliki. Rasio atas kompetensi dan prestasi menjadi bentuk ukuran yang efektif terkait dengan program penilaian asset yang dilakukan oleh perusahaan.

(2) Pemeliharaan atas Nilai Asset

Nilai kompetensi dan potensi dari sumber daya manusia harus dikelola dengan tepat agar target pencapaian yang terkelola dapat mencapai target yang dipersyaratkan.  Program pemeliharaan dikelola dalam sistem evaluasi kinerja yang tepat, dimana seluruh program kerja dan pencapaiannya termonitor.

(3) Peningkatan Nilai Asset

Adalah menjadi tantangan dari setiap perusahaan untuk dapat memastikan nilai atas asset yang dimaksudkan tersebut meningkat. Program pelatihan dan coaching dapat dipergunakan untuk memastikan bahwa asset SDM yang dimiliki perusahaan dapat mengalami kesesuaian dengan target yang diharapkan.

Bagaimana dengan pengelolaan asset SDM dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan peningkatan nilai asset SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Strategi HR dalam Menjalankan Cost Efficiency

Dalam kondisi saat ini, dimana suatu konsep strategi efisiensi dikembangkan dalam beberapa perusahaan dengan memastikan bahwa peningkatan nilai profit dapat tercapai dengan nilai business process yang efisien yang tepat.

Bagaimana konsep HR disusun untuk memastikan bahwa cost effiencency dijalankan?

Langkah Pertama, Mengelola Resiko SDM secara tepat

Perusahaan harus memetakan kompetensi dari organisasi dan karyawan secara tepat.  Menjalankan suatu bentuk perencanaan terkait dengan perencenaan tenaga kerja perusahaan, bagaimana perusahaan memastikan bahwa resiko perusahaan dapat terkendali dengan kompetensi SDM yang tepat. Peranan SDM dalam mencegah resiko perusahaan muncul adalah pola pencegahan yang dapat dijadikan sistem pengendalian untuk memastikan efisiensi keuangan berjalan dengan tepat.

Langkah Kedua, Perhitungan Produktifitas dan Jumlah tenaga Kerja

Saat ini, tidak sedikit perusahaan untuk dapat bertahan mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai bentuk komposisi dari biaya operasional perusahaan. Namun, sebelum hal tersebut terjadi, unit kerja SDM harus dapat mengevaluasi nilai rasio yang tepat antara produktifitas yang dimunculkan ataupun resiko yang dapat tercegah dari tenaga kerja yang ada.

Salah satu kunci terpenting dalam memastikan strategi cost efficiency dijalankan adalah dengan memastikan adanya pengendalian yang tepat untuk meningkatkan efisiensi biaya yang muncul dalam perusahaan.  Selain berperan dalam fungsi administrasi kepegawaian, perusahaan harus dapat memastikan perusahaan memegang peranan penting terkait dengan penerapan strategi ketenagakerjaan perusahaan. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk meningkatkan kualitas strategis kebijakan SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Program Penyusunan Standard Operating Procedure HR (Human Resources) yang Tepat

Banyak perusahaan mengalami permasalahan dalam menetapkan status pengembangan dan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) HR mengalami kegagalan yang cukup berarti dalam menerapkan dan melakukan proses implementasi Standard Operating Procedure tersebut, beberapa permasalahan yang muncul dalam proses penyusunan Standard Operating Procedure  HR harus dapat dipetakan pada awal ketika proses penyusunan dilakukan.

Lalu bagaimana perusahaan memastikan bahwa Standard Operating Procedure HR yang disusun adalah Standard Operating HR yang tepat dan efektif untuk diimplementasikan.

Tahap Pertama, Melakukan Proses GAP Analysis

Konsep awal dari GAP analysis adalah melakukan analisis atas kebutuhan dan kepentingan perusahaan dalam menyusun SOP HR.  Ada baiknya dalam proses assessment awal tersebut perusahaan melakukan kajian atas resiko dari business process yang ada sebelumnya serta bagaimana desain proses dijalankan.

Tahap kedua, Melakukan Pemetaan Strategi Perusahaan

Dalam menyusun SOP, pengenalan atas strategi yang diterapkan atas kajian SDM perlu untuk dibedah lebih lanjut dan teliti. Pentingnya proses ini untuk memastikan tingkatan sistem yang akan disusun dalam bentuk SOP.  Mengingat bahwa peranan HR tidak hanya memiliki posisi pengendalian namun juga masuk ke dalam aspek strategis. Tentunya desain SOP tidak hanya termuat dalam ruang lingkup divisi HR saja namun juga meliputi seluruh bagian dari organisasi.

Tahap Ketiga, Mendesain Sistem

Sistem yang dibentuk untuk divisi HR harus meliputi seluruh business process yang terbentuk dalam organisasi.  Bukan hanya sistem administrasi semata dalam proses pengembangan desain sistem yang dibentuk. Ada baiknya sebelum menyusun sistem HR, perusahaan harus mendesain business process seluruh perusahaan serta menyambungkan konsep strategis sistem dalam kajian proses yang dijalankan.

Bagaimana dengan proses penyusunan Sistem Manajemen SDM dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk memastikan proses pengelolaan manajemen SDM dijalankan dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

5 Langkah Efektif untuk Menjalankan Migrasi ISO 9001:2015

Mengingat telah diterbitkannya ISO 9001 versi 2015 yang terbaru, adalah menjadi tantangan perusahaan untuk dapat melakukan proses up grading atas ISo dengan versi yang terbaru. Terdapat beberapa revisi yang muncul dalam ISO 9001:2015, yang meskipun merubah secara prinsip namun perombakan dalam sistem dokumentasi dan implementasinya akan terasa lebih efektif.

Untuk dapat melakukan proses migrasi yang tepat, ada baiknya perusahaan melakukan proses penerapan 5 langkah efektif berikut ini untuk menjalankan proses up grade ISO 9001:2015.

(1) Penyusunan Issue Internal dan Eksternal

Penerapan atas issue baik yang internal dan eksternal disusun sebagai perencanaan penyusunan konteks organisasi. Dalam aplikasinya, perusahaan dapat menjalankan pendekatan atas konteks organisasi tersebut ke dalam penyusunan strategi program dan sasaran mutu. Penetapan sistem dijalankan sesuai dengan strategi program yang dimaksudkan tersebut.

(2) Penyusunan Risk Based Think System

Melakukan analisis resiko berdasarkan pada setiap tahapan proses yang disusun ke dalam sistem yang dimaksud. Memastikan pola perhitungan resiko pada setiap tahapan dan strategi untuk menurunkan resiko.

(3) Perombakan Sistem

Menyusun ulang sistem yang dibutuhkan dan mengevaluasi sistem yang telah dimiliki untuk dapat memastikan bahwa sistem yang ada telah mengakomodasi seluruh resiko yang muncul. Perbaikan berkesinambungan dilakukan untuk memastikan resiko dapat terkendali secara tepat.

(4) Menginventarisasi Knowledge

Adalah suatu pekerjaan penting dalam proses up grading untuk dapat memastikan seluruh data atas keahlian, kompetensi serta pelatihan yang dimiliki oleh perusahaan baik dalam bentuk pengetahuan internal (melekat pada karyawan dan manajemen perusahaan) serta pengetahuan eksternal (pelanggan, pemerintah, dan lainnya) menjadi pendukung yang tepat untuk dapat memastikan sistem terjalankan secara efektif.

(5) Pengelolaan Perbaikan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan perombakan dalam perbaikan yang dimiliki. Memastikan terlaksana secara kuantitatif dan menunjukkan trend yang positif. Melekatkan sistem dengan hasil yang optimal adalah bagian penting dalam menetapkan dan menyusun sistem.

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa sistem yang dimiliki mampu untuk memberikan kontribusi perbaikan dan secara efektif mampu untuk teroptimalkan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa sistem yang disusun mampu secara efektif memastikan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang positif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Manfaat Pengembangan Manajemen Strategi dalam Perusahaan

Dalam kondisi saat ini, dimana aspek kompetitif dari keunikan dan kekuatan secara strategis termasuk di dalamnya adalah status terhadap pengelolaan manajemen. Pengelolaan manajemen harus diintervensi dengan rekayasa strategis.  Proses penetapan atas rekayasa stategis tersebut dijalankan dengan menjalankan konsep analisis pertumbuhan perusahaan dengan tantangan serta ancaman atas perusahaan.

Konsep pengelolaan yang tepat secara strategis dapat memberikan cukup manfaat dalam perusahaan, baik itu dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat perusahaan dapatkan ketika menerapkan manajemen strategi.

(1) Memastikan Transformasi Bisnis Berjalan

Manajemen strategi adalah mengadopsi model bisnis ideal dengan model bisnis strategis yang tajan dan sesuai dengan sasaran tujuan bisnis. Alih-alih terfokus dengan kegiatan rutin, manajemen strategis selalu mencari alternatif-alternatif mode bisnis yang mampu mengembangkan bisnis menjadi lebih berkembang dan kompetitif.

(2) Menjalankan Bisnis Forecasting

Peramalan bisnis harus dijalankan, dengan selalu mempertimbangkan seluruh faktor SWOT (Strength, Weakness, Opportuninty & Threat) yang menjadi dasar dari seluruh arahan dan penyusunan sistem.  Bisnis bukan hanya sekedar compliance (kepatuhan saja), serta sistem bukan hanya berisikan tentang aturan baku yang menjadi dasar proses, namun sistem harus memuat aspek inovasi serta kekuatan bisnis untuk menjadi kuat dan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas segala resiko bisnis yang muncul.

Strategi adalah memasukkan formula-formula penting untuk dapat menghindari perusahaan atas resiko serta mengendalikan perusahaan agar mencapai kekuatn inovasi yang tepat. Lalu bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa sistem yang dijalankan adalah tepat dan efektif untuk dijalankan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan strategi dalam pengelolaan manajemen.(amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjalankan Program Audit Retail yang Efektif

Dalam dunia retail, baik yang modern maupun tradisional, adalah penting untuk memastikan menjalankan proses audit retail sebagai pemastikan kesesuaian implementasi sistem manajemen retail yang dijankan dengan sistem yang dimiliki.

Proses aplikasi dari kegiatan audit ini, tidak hanya meliputi pada retail yang bersifat retail grosir saja namun juga dapat meliputi pada retail jasa. Untuk memastikan efektifitas dari kegiatan audit retail dijalankan, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalankan audit retail.

(1) Pemahaman SOP

Salah satu dari tujuan audit retail adalah untuk melakukan proses kajian atas kesesuaian SOP (standard Operating Procedure) yang terdapat dalam perusahaan serta realisasi dari bagaimana SOP tersebut dikembangkan dan diimplementasikan di kegiatan operasional aktual.

(2) Pengendalian Kebijakan

Dalam bisnis retail, banyak kegiatan seperti transaksi dan penanganan pelanggan dijalankan berdasarkan kebijakan baik oleh cabang maupun kantor pusat.  Perusahaan harus dapat memastikan bahwa status atas pengendalian kebijakan dijalankan dengan tepat dan tidak menyimpang dari arahan kebijakan umum.

(3) Evaluasi Kompetensi dan Pelayanan

Bagaimana perusahaan memastikan bahwa persyaratan dan kualitas pelayanan adalah sesuai dengan standar persyaratan. Perusahaan harus dapat memastikan bahwa komponen pelayanan harus dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan.

Bagaimana perusahaan dapat menjalankan konsep pengembangan program audit dalam kegiatan manajemen retail yang dijalankan dalam perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa pengembangan atas manajemen retail dapat dijalankan secara tepat dan sesuai. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menghitung Investasi Transformasi SDM dalam Perusahaan

Apakah perusahaaann Anda saat ini akan melakukan proses transformasi SDM (Sumber Daya Manusia)? Melakukan proses transformasi SDM bukanlah proses yang mudah dan bahkan di beberapa perusahaan memakan biaya yang tinggi.

Ada baiknya bagi perusahaan untuk melakukan analisis atas investasi yang dilakukan untuk menjalankan proses transoformasi SDM.

(1) Investasi Rekruitmen

Dalam program trasnformasi manajemen SDM, terkadang perusahaan harus memastikan bahwa program rekruitmen dijalankan secara tepat dan akurat. Menjalankan konsep strategis dan memperkuat antara Sistem Manajemen Strategis yang akan dijalankan dengan kompetensi yang akan direkruit.

(2) Investasi Pelatihan

Apabila dalam proses rekruitmen termasuk di dalamnya adalah rekruitmen internal dan eksternal tidak berjalan dengan tepat. Maka perusahaan harus mendesain program pelatihan untuk memastikan ketercapaian target kompetensi pada SDM (Sumber Daya Manusia).

(3) Investasi Sistem

Perusahaan harus mendesain ulang atas seluruh kebijakan-kebijakan SDM (Sumber Daya Manusia) termasuk di dalamnya untuk dapat memastikan bahwa sistem disusun secara tepat dan akurat.untuk memastikan bahwa sistem terjalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Lalu bagaimana proses pelaksanaan transformasi bisnis di dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan kesesuaian dari implementasi Business Process Re-engineering yang akurat dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)