Pelatihan 2 Hari ISO 9001:2008 pada Industri AMDK

Berkaitan dengan adanya pembaharuan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penerbitan SNI bagi perusahaan air minum dalam kemasan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008. Bagi perusahaan air minum dalam kemasan ada baiknya untuk mengadakan pelatihan mengenai persyaratan ISO 9001 untuk industri Air Minum dalam Kemasan.

Pelatihan yang dijalankan selama dua hari akan membahas mengenai pemahaman terhadap klausul-klausul ISO 9001, proses penyusunan dokumentasi dan catatan mutu sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, serta bagaimana melakukan program implementasi klausul ISO 9001 dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam perusahaan secara tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Advertisement

Bagaimana Mengelola Program Pest Control

Dalam industri pangan ataupun perikanan, permasalahan terhadap serangga adalah suatu permasalahan yang harus dipastikan terkendali dengan baik. Sistem dan pemahaman terhadap tata cara pengendaliannya harus dipastikan dapat meminimalkan resiko kontaminasi serangga yang masuk ke dalam sistem operasional proses.

Berkaitan dengan aplikasi pest control, terdapat 5 prinsip dasar yang sebaiknya menjadi bagian penting untuk dikedepankan ketika melakukan proses penanganan terhadap pengendalian serangga.

(1) Konsep pencegahan

Adalah penting bagi suatu unit usaha dalam industri pangan untuk memastikan bahwa pencegahan diajalankan. Proses mencegah serangga untuk masuk ke dalam area proses dapat dilakukan dengan cara menjalankan program sanitasi secara tepat dan optimal. Pemastian untuk mencegah dapat dijalankan dengan cara mengoptimalkan aspek GMP pada bagunan, dimana area proses terlindungi dari resiko masuknya serangga dari lingkungan sekitar.

(2) Sistem dan prosedur

Adanya sistem dan prosedur yang memastikan adanya pemantauan secara berkala berkaitan dengan fungsi trapping dan aplikasi koreksi yang dijalankan. Tahapan ini berguna untuk memastikan adanya suatu pengendalian terkait dengan adanya resiko masuknya serangga dan hewan pengganggu lainnya ke area kerja proses.

(3) Pelatihan dan kompetensi

Memastikan bahwa operator dan provider pelaksana kegiatan pest control telah memiliki aspek kompetensi dan sertifikasi yang memadai untuk mengakomodasi proses pencegahan terkait dengan penanganan serangga di lapangan.

(4) Analisis data

Proses inspeksi secara berkala dilakukan pada sistem yang telah dijalankan. Adanya pencatatan sangat penting untuk mengumpulkan data-data terhadap program pest control yang telah dijalankan. Statistika dapat digunakan untuk melakukan proses korelasi antara sistem yang dibuat dengan data yang didapat.

(5) Evaluasi Sistem

Memastikan efektifitas terkait dengan pelaksanaan program pest control. Penetapan tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan data untuk dapat melihat bagaimana proses pest control dijalankan secara optimal.

Bagaimana dengan aplikasi pest control di perusahaan Anda? Lakukan pengembangan referensi eksternal yang tepat untuk mengaplikasikan program pest control sebagai nilai penting untuk mengoptimalkan pengendalian terhadap serangga. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Seleksi Supplier Kemasan dalam Industri Pangan

Bagi industri pangan, kemasan adalah suatu hal penting sebagai proses perlindungan terhadap makanan/ produk itu sendiri. Bahkan di beberapa produk pangan yang terkait erat dengan bisnis retail, kemasan adalah komponen utama dan termahal dalam penetapan komposisi nilai jual produk itu sendiri.

Melihat faktor strategisnya, banyak industri kemasan berlomba-lomba mengembangkan investasi dan produk untuk memasok produk pengemas. Karena nilai kebutuhan nya adalah sangat tinggi, belum lagi apabila berbicara untuk aspek pengembangan dalam bidang food service seperti jasa katering dan restauran.

Apabila Anda adalah pelaku dalam industri pangan, ada baiknya perusahaan Anda melakukan proses evaluasi terhadap pemasok produk kemasan dalam industri Anda. Terdapat faktor-faktor penting yang harus diperhatikan terkait dengan penetapan supplier untuk produk kemasan tersebut.

(1) Informasi Mengenai Komposisi Bahan Kimia dan Material Penyusun Komposisi Kemasan, dimana harus dipastikan bahwa komponen produksi dari kemasan tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Codex ataupun US FDA. Pastikan status bahan baku dilakukan sesuai dengan standar persyaratan karakteristik allergent dan non allergent.

(2) Pemastian operasional perusahaan

Melakukan proses pengendalian operasional yang terkait dengan status penggunaan bahan baku dan tata cara proses yang ditetapkan dalam perusahaan. Dimana perusahaan harus memastikan bahwa proses produksi dijalankan dengan menggunakan bahan baku yang sesuai dengan standar persyaratan, yaitu diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang tepat guna dan bukan berasal dari hasil daur ulang benda berbahaya.

(3) Sistem Operational Perusahaan

Melakukan proses pemeriksaan untuk memastikan adanya program sertifikasi manajemen keamanan pangan pada industri pemasok material kemasan Anda. Pastikan pemasok Anda sudah menggunakan standar sistem HACCP, ISO 22000, brc ataupun FSSC untuk memastikan bahwa proses operasional dijalankan sesuai dengan standar persyaratan.

Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan manajemen keamanan pangan di perusahaan Anda, lakukan penetapan referensi eksternal yang tepat untuk memastikan bahwa produk Anda terjamin dalam sistem yang efektif dan tepat guna. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Implementasi ISO: Bukan Hanya Sekedar Sertifikasi

Banyak perusahaan yang salah dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan proses pengambilan sertifikat ISO, dimana perusahaan-perusahaan tersebut melakukan proses pengambilan sertifikat hanya untuk kebutuhan tertentu saja yang nota bene untuk mengembangkan pemasaran usaha mereka bukan kepada peningkatan terhadap internal perusahaan. Lalu apa manfaat dari suatu program sertifikasi itu sendiri?

(1) Proses penyusunan sistem dalam perusahaan

Standar dari ISO itu sendiri merupakan suatu bentuk pengembangan dari suatu sistem operasional dalam perusahaan. Dimana sistem yang sudah dibentuk dipastikan teraudit untuk dapat terevaluasi sesuai dengan standar persyaratan yang ditetapkan berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan dalam Standar ISO itu sendiri.

(2) Proses pengukuran proses kerja
Dalam penerapan ISO, evaluasi dengan metode terukur menjadi suatu bentuk persyaratan untuk dapat melihat bahwa budaya untuk memastikan perbaikan secara terus menerus dilakukan. Proses evaluasi dilakukan secara rutin sebagai bentuk untuk memastikan bahwa proses tindak lanjut dijalankan untuk memastikan pencapaian target berikutnya dapat secara terus menerus dijalankan.

(3) Perbaikan pengembangan budaya perusahaan
Penerapan ISO, dapat memberikan dampak positif dalam arti pengembangan profesionalisme dan memastikan adanya budaya pembelajaran yang tidak pernah berhenti dalam perusahaan. Budaya pembelajaran ini dijalankan untuk dapat memastikan bagaimana suatu perusahaan dapat menyusun suatu mekanisme perbaikan agar perbaikan dari unit usaha dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan.

Bagamana dengan perusahaan Anda sendiri, apabila perusahaan Anda sudah menjalankan implementasi sistem ada baiknya dilakukan refreshment implementasi agar target dari aplikasi penerapan sistem tidak hanya sekedar sertifikasi saja. (Amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Peranan Konsultan dalam Menyusun ISO 9001

Apakah perusahaan Anda tertarik untuk menerapkan ISO 9001? Banyak perusahaan melihat kepentingan penyusunan ISO 9001 adalah hanya untuk kebutuhan sertifikasi saja sehingga menyerahkan seluruh penyusunan ISO 9001 kepada konsultan dan berharap bahwa konsultan yang dapat mengerjakan seluruhnya.  Mungkin benar, apabila tujuan akhir dari perusahaan adalah untuk mendapatkan sertifikasi, namun apabila tujuan dari program ini adalah untuk pemeliharaan dan perbaikan perusahaan, tentunya peranan konsultan harus menjadi pertimbangan utama.

repasil071200188

Dalam menjalankan fungsi dalam proses pengembangan sistem sertifikasi ISO 9001, perusahaan dapat mengalokasikan peranan konsultan adalah sebagai berikut:

(1) Trainer dalam penyusunan Sistem ISO 9001 dan Internal Audit

Dalam menyusun program ISO 9001, pastikan karyawan perusahaan mendapatkan informasi yang jelas dalam proses aplikasi standar klausul ISO 9001 dalam organisasi.  Memahami inti dasar dari manfaat ISO 9001 dan bagaimanan mengaplikasikan klausul-klausul yang ada dalah nilai yang penting dibandingkan dengan hanya memahami standar klausul secara text book referensi.

(2) Fungsi konsultan dalam membantu proses pemecahan masalah

Tujuan utama bagi perusahaann yang harus dipahami bukanlah hanya ISO 9001 saja, namun juga harus mempertimbangkan target untuk memperbaiki aspek strategi bisnis yang ada dalam perusahaan itu sendiri.  Penggunaan ISO 9001 sebagai sarana pengkajian dan perumusan ulang terhadap sistem yang dibentuk dalam organisasi memberikan pengaruh yang positif dibandingkan hanya dengan sekedar lembaran sertifikasi.  Pengalaman dan teknik pemecahan masalah adalah hal penting yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memastikan proses pemecahan masalah dijalankan oleh organisasi/ perusahaan.

(3) Fungsi Pendampingan dan Pengarahan Aplikasi Sistem

Inilah hal yang sangat penting dijadikan patokan mengenai bagaimana suatu sistem dapat dijalankan tanpa mengesampingkan pola kerja dan budaya lama yang sudah terbentuk.  Banyak perusahaan akhirnya menggunakan Sistem ISO 9001 hanya sebagai “sistem sampingan” artinya proses yang ada hanya sebagian dimanipulasi mengikuti Sistem ISO 9001, namun sistem aktualnya sangatlah jauh berbeda.  Fungsi dan peranan konsultan dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan strategis yang dapat secara tepat dan akurat menciptakan konsep strategis dari suatu aplikasi sistem yang ada.

Siasatilah penggunaan konsultan ISO dalam perusahaan, manfaatkan secara strategis jasa konsultan ISO ke dalam program perbaikan bisnis dalam organisasi Anda tidak hanya sekedar untuk mendapatkan proses sertifikasi saja. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengoptimalkan program sertifikasi ISO 9001 dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Review Standard Operating Procedure

Apakah perusahaan Anda sudah memiliki Standard Operating Procedure? Apakah sudah terimplementasi? Ada baiknya untuk melakukan proses kajian terkait dengan SOP yang sudah terimplementasi tersebut. Lalu bagaimana cara melakukan proses pengkaijan terhadap Standard Operating Procedure yang sudah dimiliki oleh perusahaan.

Tersedia tiga metode yang tepat yang dapat digunakan untuk melakukan proses pengkajian terhadap Standard Operating Procedure yang dimiliki oleh perusahaan.

(1) Metode pertama: kegiatan audit

Audit merupakan salah satu cara melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah dibuat.  Meskipun terdapat kelemahan karena audit kemungkinan dilakukan dengan frekuensi pada selang waktu yang tidak pendek namun apabila dilakukan secara sistematis dapat cukup membantu tahapan proses pengembangan sistem.

(2) Metode kedua: evaluasi kinerja

Pemastian bahwa setiap tahapan SOP akan teralokasi ke dalam ruang lingkup tanggung jawab yang ditetapkan dalam perusahaan untuk memastikan bahwa indikator dari kinerja yang dimaksud terpetakan di dalam alir proses yang telah ditetapkan.  Secara otomatis apabila terdapat implementasi sistem yang tepat maka indikator evaluasi dari karyawan akan terukur dalam performa dengan status penilaian yang baik dan tepat.

(3) Metode ketiga: pengukuran kepuasan pelanggan

Hal terakhir ini adalah suatu indikator yang tidak dapat ditawar lagi.  Perusahaan yang telah dapat mengedepankan kepuasan pelanggan sebagai dasar utama dari penetapan strategi telah mengidentifikasi dan mengukur secara akurat akan indikator kepuasan pelanggan ke dalam sistem.  Sehingga ketika SOP terlaksana secara tepat maka status indikator kepuasan pelanggan telah terbukti dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah dibutuhkan.

Lalu bagaimana dengan proses pengkajian SOP yang ada dalam perusahaan Anda? Lakukan proses evaluasi dan pengukuran kesesuaian pelaksanaan sistem dalam perusahaan Anda secara tepat dan akurat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Fungsi QC dalam Perusahaan

Banyak perusahaan yang melihat bahwa fungsi dan peranan quality control adalah suatu fungsi yang membebankan biaya, baik itu biaya operasional dari gaji karyawannya maupun menghambat dari proses operasional itu sendiri.  Beberapa perusahaan menjadi “terpaksa” memiliki fungsi QC sehingga melihat fungsi QC hanya tempelan saja yang digunakan sesuai kebutuhan.  Lalu bagaimanakah cara yang paling tepat dalam memastikan proses dan fungsi quality control dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

(1) Pengembangan fungsi QC dalam mekanisme bisnis

Dalam penetapan bisnis, fungsi masuk ke dalam bagian quality cost artinya biaya yang dikeluarkan untuk memastikan proses pemeliharaan terhadap mutu produk dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ada.  Sebaiknya perusahaan tidak melihat bahwa cost of quality adalah beban biaya dalam perusahaan melainkan investasi.  Mengapa demikian?

Fungsi QC memegang strategi yang berperan penting dalam melakukan proses pengambilan posisi dari pelanggan, yang mana tahapan pengam ini merupakan suatu aplikasi yang strategis dalam menjamin konsistensi kesepakatan dengan pelanggan.

(2) Peranan QC dalam posisi langkah perbaikan dalam bisnis

Fungsi QC itu sendiri merupakan suatu bentuk langkah strategis yang penting dan kuat untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian terdeteksi untuk kemudian ditetapkan sebagai bentuk penetapan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses pengembangan bisnis khususnya perbaikan produksi.

(3) Penjaminan konsistensi operasional

Peranan QC yang me”maksa” produksi untuk konsisten dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan setting terhadap aspek budget operasional sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh proses aplikasi penggunaan material, penetapan fungsi pemasok serta penetapan alokasi beban kerja operasional.

Akan menjadi suatu hal yang menarik apabila perusahaan lebih mengoptimalkan fungsi QC dan tidak menomorduakan fungsinya hanya karena pemikiran biaya. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Menjadi Auditor ISO 9001:2008 yang Tepat dan Efektif

Salah satu proses yang muncul dalam penerapan Sistem ISO 9001:2008 adalah proses audit internal.  Dalam penerapan sistem audit internal salah satu persyaratan yang diwajibkan bahwa suatu organisasi harus memperhatikan kualifikasi individu yang menjadi auditor secara tepat.  Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk memiliki tim internal auditor yang baik dan efektif?

Hal pertama: melakukan proses pelatihan internal auditor

Perusahaan ataupun organisasi yang akan memiliki tim auditor disarankan untuk melakukan program dan kegiatan internal auditor, artinya training harus dijalankan agar tim auditor dapat memahami secara efektif tata cara dari pelaksanaan audit serta yang terpenting adalah pemahaman dari klausul yang ada dalam ISO 9001:2008 itu sendiri.  Teknik dan tata cara penyusunan checklist audit serta laporan yang merupakan dari hasil kegiatan audit itu sendiri.

Hal kedua: melakukan proses dan teknik implementasi kegiatan audit

Proses kedua ini adalah bagian terpenting dari suatu proses pengembangan dan pelatihan tim internal audit.  Dimana perusahaan/ organisasi melakukan suatu tahapan implementasi langsung dalam menilai kemampuan auditor.  Pelatihan tidak akan bermanfaat tanpa disertai dengan jam terbang yang akan mendukung dari kegiatan internal audit itu sendiri.

Hal ketiga: Evaluasi dari tim internal audit

Dimana dari setiap tahapan dan kegiatan audit yang dijanlankan, auditor dilakukan proses evaluasi terhadap performa audit yang dimilikinya mencakup pada kemampuan teknis audit, pemahaman dari area proses kerja, teknik berkomunikasi kepada auditee dan penyusunan laporan.  Proses tindak lanjut perlu untuk dilakukan untuk meningkatkan performa auditor seperti penyediaan pelatihan ulang, penambahan jam audit serta program coaching yang dibutuhkan dari kegiatan audit.

Lakukan proses perumusan dan pengembangan kompetensi yang tepat dari program audit internal yang ditetapkan oleh perusahaan/ organisasi Anda.  Kembangkan dan lakukan proses referensi eksternal yang tepat untuk memastikan adanya peningkatan bisnis yang sesuai dan optimal dalam bisnis Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pentingnya Program Pelatihan ISO 9001:2008 untuk Perusahaan

Bagi perusahaan-perusahaan yang belum melakukan proses implementasi ISO 9001:2008, baik dari kebijakan manajemen itu sendiri maupun pada proses program sertifikasi ISO 9001:2008, mungkin menjadi suatu bentuk pertanyaan yang cukup menggelitik apakah sudah cukup penting untuk melakukan dan mengikuti pelatihan program sertifikasi ISO 9001:2008 yang ada dalam perusahaan.

Program pelatihan yang dijalankan oleh LIA Consulting memberikan konsep program pelatihan yang tepat dan optimal untuk pengembangan program pemahaman ISO 9001:2008 secara tepat, sehingga meskipun Anda berasal dari perusahaan yang belum menjalankan implementasi ISO 9001:2008, namun dapat memahami filosofi akurat dari pelatihan yang akan dijalankan itu sendiri.

Adapun silabus dan pengembangan program pelatihan ini mencakup.

1. Pemahaman Mengenai Kualitas

2.  Penjabaran dan pendefinisian klausul-klausul dalam ISO 9001:2008

3.  Penyusunan dokumen

4.  Workshop penyusunan dokumen ISO 9001:2008

5. Teknik aplikasi dan implementasi ISO 9001:2008 (manual kit untuk praktisi)

Menarik dan sangat memberikan informasi yang tepat untuk perbaikan manajemen dalam perusahaan Anda. Menjadi nilai yang positif dan penting bagi perusahaan untuk dapat menerapkan program pelatihan ISO 9001:2008 untuk pengembangan program perbaikan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)