Pengembangan Sistem Pembelian Anti Fraud

Pengelolaan atas sistem pembelian harus dipastikan tercegah dari potensi anti fraud. Pencegahan fraud dijalankan dengan melakukan proses pengendalian dari pemasok. Berikut ini adalah pengembangan terkait dengan sistem pengendalian yang terkait dengan pembelian anti fraud.

Pengembangan atas sistem dipastikan untuk dapat terimplementasi dengan tepat, perusahaan dapat menjalankan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam penerapan sistem manajemen anti korupsi. Lakukan proses penyusunan sistem dan implementasi untuk mencegah praktek fraud dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penerapan HACCP Pada Industri Pakan

Feed Safety Management System adalah bentuk implementasi HACCP pada industri pakan. Jenis pakan apa pun sebaiknya memastikan pemenuhan terhadap persyaratan ini untuk memastikan tidak terdapat resiko kepada pasokan rantai proses berikutnya. Pengelolaan Feed Safety Management System selain dijalankan oleh industri pakan, juga diberlakukan pada pemasok industri pakan.

Langkah yang perlu dijalankan oleh industri pakan dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Penerapan PRP (Pre Requsisite Program)

Penetapan atas persyaratan PRP berupa Good Manufacturing Practice serta program sanitasi. Penerapan atas GMP dijalankan sesuai dengan ISO TS 22002-6:2016 dimana persyaratan yang terkait dengan Pre Requisite Program tersebut dapat memastikan bagaimana seluruh parameter yang terkait dengan persyaratan dasar industri pakan yang aman dapat terpenuhi. Termasuk di dalamnya adalah penetapan lay out bangunan, pengelolaan limbah serta pengendalian proses.

(2) Penanganan bahaya

Penetapan atas bahaya dijalankan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang beresiko, termasuk di dalamnya adalah identifikasi atas bahaya biologi, kimia, fisik, allergen serta radiologi. Penetapan atas seluruh resiko ini dapat menjadi bagian penting untuk dilakukan penilaian. Kategori atas penilaian ditetapkan untuk dapat memisahkan atas bahaya yang signifikan dan yang tidak signifikan. Bahaya yang signifikan dikelola dalam pohon keputusan untuk kemudian dijalankan proses penetapan tindakan pengendalian. Melalui pohon keputusan, dapat ditetapkan titik kendali sebagai CCP ataupun CP.

(3) Penanganan serta Pengendalian Proses

Pelaksanaan atas kegiatan proses dijalankan dengan mempergunakan SOP (Standard Operating Procedure) serta form-form dimana kegiatan yang dimaksud untuk memastikan bahwa pengendalian yang dijalankan telah sesuai dengan standar persyaratan keamanan pakan. Kegiatan proses yang tercatat dalam SOP harus melakukan proses pengendalian dengan tepat untuk memastikan bahwa proses yang dijalankan adalah sesuai dengan keamanan pakan.

(4) Pelatihan Personel

Dimana pelatihan dijalankan untuk memastikan adanya kesadaran dari personel dengan keamanan pakan. Pelatihan yang diperlukan adalah pelatihan HACCP, GMP serta SSOP dan pengendalian bahan kimia yang dijalankan terkait dengan pencegahan atas kontaminasi. Bagaimana penanganan dan pengendalian atas personel diperlukan untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai dengan persyaratan keamanan pakan. Pengembangan personel selalu diarahkan menjadi tim keamanan pakan. Dimana tim keamanan pakan dijalankan untuk memastikan bahwa keamanan pakan dijalankan dengan tepat.

Bagaimana proses pengendalian dijalankan terkait dengan sistem keamanan pakan dilakukan? Untuk dapat memaksimalkan keamanan pakan, dimana proses pengelolaan terkait dengan keamanan pakan dijalankan dengan efektif, ada baiknya perusahaan mempergunakan referensi eksternal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penerapan VACCP yang Efektif Dalam Industri Pangan/ Kemasan

Dalam menjalankan sistem manajemen keamanan pangan, khususnya yang terkait dengan proses sertifikasi yang berbasiskan pada GFSI (Global Food Safety Initiative), dimana penerapan atas VACCP adalah suatu mandatory yang penting untuk dijalankan. Sedikit berbeda dengan prinsip pengendalian HACCP. Penerapan VACCP lebih terfokus kepada pengendalian atas bahaya yang menjadi bahaya dengan motivasi ekonomi.

Penerapan atas bahaya ini dapat dijalankan dengan pengendalian sebagai berikut:

(1) Pengendalian Pemasok

Industri wajib untuk mengetahui issue yang muncul yang dapat menjadi resiko adanya fraud pada bahan baku. Aktifitas seperti impor dan penetapan rantai pasokan yang luas akan membuka resiko fraud terbuka lebar bagi perusahaan. Selain dengan mengandalkan sertifikasi keamanan pangan (BRCGS ataupun FSSC, serta sertifikasi GFSI lainnya), perusahaan dapat menerapkan audit supplier dimana kegiatan mengunjungi dan memeriksa dilakukan langsung ke pemasok. Supplier dengan jarak pengendalian jauh dan pembelian dengan jumlah banyak dapat memberikan resiko tinggi adanya resiko Food Fraud.

(2) Pengendalian Internal Perusahaan

Food Fraud tidak hanya muncul pada pemasok saja. Bagi perusahaan yang menerapkan VACCP lebih terfokus kepada supplier, mungkin ada baiknya memeriksa kembali bagaimana pengendalian internal dijalankan untuk melakukan penanganan atas fraud yang muncul dalam perusahaan. Bagaimana proses pembelian dilakukan, audit internal bahkan penetapan rotasi ataupun mutasi personel dapat menjadi bagian pengendalian yang dapat dilakukan.

(3) Penetapan Komitmen Manajemen

Dalam beberapa kasus seringkali ditemukan bahwa penyimpangan yang terkait dengan fraud seringkali dilakukan oleh manajemen perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen manajemen terkait dengan integritas kualitas dan keamanan pangan belum terbentuk secara maksimal.

Menjalankan VACCP dapat dilakukan dengan penetapan komitmen, pengendalian internal dan eksternal. Bagi perusahaan, penerapan ini harus dilakukan secara konsisten dan dipastikan tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanannya. Untuk dapat menerapkan dengan tepat, ada baiknya perusahaan mempelajari prinsip VACCP melalui referensi eksternal yang tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Meningkatkan Efisiensi Bisnis Melalui Sistem Anti Penyuapan ISO 37001

Dalam kondisi perekonomian yang sangat menantang, perusahaan menghadapi banyaknya tantangan atas persaingan usaha. Perusahaan harus menjalankan strategi yang tepat untuk dapat memaksimalkan strategi yang tepat dan efektif. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah menjalankan Sistem ISO 37001. Mengapa ISO 37001 dapat meningkatkan efisiensi bisnis perusahaan?

(1) Pengendalian Biaya Perusahaan Secara Tepat

Dengan menjalankan sistem anti korupsi, perusahaan memiliki standar pembiayaan biaya yang tepat dalam pengelolaan budget yang ada dalam perusahaan. Memiliki sistem manajemen yang terbebaskan dari korupsi menjadi bagian penting dari perusahaan untuk melakukan penyusunan perencanaan keuangan yang tepat dan tidak menimbulkan resiko pembiayaan dengan nilai tinggi.

(2) Memberikan Manfaat Kerbelangsungan Bisnis

Anti penyuapan membuat bisnis berjalan secara adil dan transparan. Pembentukan sistem kepegawaian dijalankan berdasarkan kompetensi, pemilihan atas vendor didasarkan pada pengukuran yang yang obyektif. Hal ini menyebabkan pengendalian bisnis dapat berjalan secara tepat dan efisien.

(3) Mengoptimalkan Produktifitas

Semangat anti korupsi dapat membuat nilai kompetitif bisnis semakin baik dan semakin profesional. Biaya yang dialokasikan terkait dengan penyuapan dapat dipergunakan untuk peningkatan kompetensi SDM dan penilaian atas sumber daya lainnya dalam perusahaan. Efisiensi yang disebabkan adanya penggunaan biaya yang berlebihan untuk penyuapan akan menjadi masalah besar dalam pengembangan bisnis selanjutnya.

(4) Meningkatkan Kepercayaan Partner Bisnis

Kepercayaan terbentuk tidak melalui penyuapan. Kepercayaan muncul karena perusahaan secara kualifikasi mampu memberikan hal yang terbaik dalam bisnis. Serta bagaimana setiap partner percaya dengan kemampuan bisnis yang ditetapkan oleh perusahaan.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan sistem manajemen anti penyuapan? Memastikan bahwa sistem anti penyuapan dapat dilakukan dalam perusahaan memberikan nilai positif yang strategis dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Membentuk Tim Anti Fraud dalam Perusahaan

Praktek fraud di dalam perusahaan dapat teridentifikasi dengan berbagai cara, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun tim anti fraud. Tim yang dibentuk ini berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penghilangan terkait dengan kasus fraud yang muncul.

Bagaimana proses pembentukan tim anti fraud dijalankan untuk melakukan proses pengelolaan perusahaan?

(1) Melakukan Pelatihan Pencegahan Anti Fraud

Melakukan program pelatihan terkait dengan sistem anti fraud termasuk di dalamnya adalah pengendalian fraud.  Bagaimana proses pelatihan bisa mengembangkan komitmen yang kuat terkait dengan proses pencegahan anti korupsi.

(2) Membangun Penetapan Tanggung Jawab dan Kewenangan Tim

Bagaimana tim bertanggung jawab dan berperan penuh terkait dengan status kewenangan tim. Bagaimana tim bisa bergerak dan mengembangkan kewenangan penuh untuk melakukan proses penanganan dan pencegahan terkait dengan potensi dan kejadian korupsi yang ada.

(3) Melakukan Audit Anti Fraud

Penting untuk melakukan kajian atas sistem anti fraud dan memastikan bahwa mekanisme serta sistem antifraud dijalankan dalam perusahaan. Hasil dari kegiatan audit wajib untuk dievaluasi dan dijalankan untuk memastikan bahwa konsep dan strategi anti fraud dijalankan secara tepat dan efektif.

(4) Melakukan evaluasi Kinerja dan Fungsi Tim Anti Fraud

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa konsep dan strategi anti fraud untuk kemudian melakukan proses evaluasi terkait dengan kinerja dan fungsi tim anti fraud yang dimaksudkan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan kinerja tim anti fraud dapat berjalan dengan tepat dan efektif.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program anti fraud? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk  dapat mengembangkan sistem anti fraud dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)