6 Langkah Menjalankan BRCGS Pada Industri Perikanan

Selain HACCP, industri perikanan dapat melakukan proses implementasi sertifikasi berbasis GFSI (Global Food Safety Intitiative) , yaitu sertifikat BRCGS (British Retail Consortium Global Standard). Manfaat perusahaan ketika memiliki sertifikasi BRCGS salah satunya adalah adanya pengembangan yang terkait dengan pasar penjualan, dimana sertifitat BRCGS cukup banyak dikenali pada beberapa negara, khususnya negara yang melakukan pembelian produk perikanan.

Untuk industri perikanan, proses menjalankan persyaratan BRCGS tidaklah sulit, perusahaan dapat menjalankan langkah-langkah sebagai berikut.

Untuk dapat menjalankan proses pelaksanaan implementasi yang tepat, tidak ada salahnya perusahaan mempelajari terlebih dahulu persyaratan yang terkait dengan standar BRCGS. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk menjalankan proses implementasi persyaratan ini agar dapat terimplementasi dengan efektif dan efisien. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penerapan ASC/MSC Pada Pabrik Perikanan

Saat ini untuk industri perikanan, sangat diperlukan adanya aspek sustainability untuk menjamin terkait dengan kesesuaian atas produk perikanan. Dimana dengan proses penerapan atas ASC/MSC ini terdapat tanggung jawab yang besar atas komitmen perusahaan terkait dengan keberlangsungan dari pemasok yang mereka miliki. Penerapan ASC/MSC itu sendiri selalin memberikan jaminan yang terkait dengan keamanan, lingkungan, K-3, animal welfare serta penanganan atas kesejahteraan pegawai termasuk di dalamnya adalah proteksi kepada sumber daya manusia yang bekerja.

Manfaat atas penerapan ASC/MSC ini sangat terkait dengan sustainabilitas. Dimana konsep keberlangsungan atas bisnis dijaga mulai dari supply chain, sampai dengan kelestariaan atas lingkungan sekitar. Dimana perusahaan memiliki tanggung jawab atas sustainabilitas yang dijalankan dalam perusahaan.

Lalu bagaimana perusahaan menjalankan penerapan yang terkait dengan ASC/MSC tersebut.

(1) Memastikan rantai pasokan memenuhi persyaratan ASC/MSC

Menjalankan komitmen yang terkait dengan kepatuhan atas persyaratan ASC/MSC yang berkaitan dengan maksud yang telah ditetapkan. Pemasok harus dipisahkan terkait dengan persyaratan ASC/MSC yang dimaksud. Untuk pemasok yang tidak termasuk dengan persyaratan ASC/MSC maka dilakukan proses penanganan yang terpisah dengan pemasok yang memiliki persyaratan ASC/MSC. Proses pemisahan atas pemasok ini penting untuk dijalankan, termasuk di dalamnya adalah bagaimana pencatatan dari mulai kedatangan sampai dengan proses dijalankan.

(2) Melakukan proses produksi yang terkendali

Melakukan proses pengendalian untuk memastikan proses produksi antara produk yang tersertifikasi ASC/MSC terpisah dari produk yang tidak tersertifikasi ASC/MSC. Untuk dapat memastikan ini maka harus dipastikan proses produksi diawasi dengan ketat baik dalam pelaksanaannya maupun dalam pencatatannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa secara proses pengelolaan ini harus dipastikan dijalankan dengan tepat, sehingga program pelatihan juga harus dapat dimaksimalkan.

(3) Proses Labeling dan Traceability

Penetapan atas label dan data informasi yang ada pada produk, termasuk di dalamnya adalah memastikan pencatatan atas seluruh kegiatan produksi yang dijalankan. Bagaimana penetapan atas data yang dimaksud dapat dijalankan dengan tepat serta label dan informasi dapat dipastikan memisahkan. Proses ini termasuk proses yang wajib dikendalikan dan dicatat. Penggunaan label dipastikan dilakukan dengan cara yang hati-hati agar tidak tercampur dengan aplikasi proses pelabelan non ASC.

Proses sertifikasi ASC/MSC akan memberikan dampak yang sangat positif bagi perusahaan perikanan, khususnya pabrik pengolahannya. Pastikan bahwa proses pelaksanaan dan sertifikasi terimplementasi dan memberikan manfaat nyata bagi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Penyusunan Sistem Sanitasi dalam Industri Pangan

Memastikan bahwa Sistem Manajemen Keamanan Pangan dijalankan dengan tepat dan efektif adalah bukan hal yang mudah untuk dijalankan. Khususnya pada penerapan kegiatan dasar dalam industri pangan dimana dasar dari keamanan pangan dijalankan sesuai dengan persyaratan.

Lalu bagaiaman teknik yang tepat dalam menyusun program sanitasi dalam industri pangan? Perusahaan dapat menjalankan beberapa langkah yang tepat dalam melakukan penyusunan program sanitasi. Berikut adalah langkah yang dapat dikaji oleh perusahaan.

Langkah pertama, mempelajari bahan proses produksi dan jenis proses

Adalah suatu langkah baik apabila perusahaan mempelajari jenis kotoran ataupun sisa produk yang melekat dalam peralatan. Apakah produk yang dimaksud memiliki sifat dan karakter yang sesuai dengan sifat dan karakter pembersih yang dilakukan.  Apabila jenis material bahan tersebut memiliki karakter asam maka jenis pembersih yang dipergunakan adalah basa. Namun sebaliknya apabila jenis material yang dipergunakan adalah basa maka bahan pembersihnya adalah asam.

Langkah kedua, menyusun sistem operasional pembersihan

Menetapkan komposisi personel, alat serta frekuensi pembersihan yang akan dijalankan. Dalam menetapkan sistem pembersihan tersebut perusahaan harus memastikan bahwa sistem pembersihan yang dilakukan adalah sesuai dengan budget perusahaan.  Untuk memastikan bahwa penetapan terkait dengan budget perusahaan dijalankan adalah sesuai dengan standar persyaratan yang ada.

Langkah ketiga, melakukan proses verifikasi atas program kebersihan

Menjalankan program verifikasi untuk dapat memastikan bahwa program kebersihan dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Program verifikasi ini dapat dilakukan dengan menjalankan program swab test dan analisis produk akhir. Dimana proses pembersihan dapat dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Bagaimana dengan penyusunan program sanitasi dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam proses penyusunan program sanitasi dalam industri Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)